Progres Pembangunan Perkantoran Pemkab Pesisir Barat Baru 53 Persen

PESISIR BARAT - Pandemi corona virus disease-2019 (COVID-19) yang hingga kini belum juga usai serta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, yang mengalami defisit berdampak besar terhadap pengalokasian anggaran untuk pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat.
Kondisi tersebut secara otomatis ikut berpengaruh terhadap progres pengerjaan proyek multiyears dimaksud yang berada ditengah-tengah ibukota kabupaten, Kecamatan Pesisir Tengah.
"Hingga saat ini berdasarkan hasil evaluasi dan verifikasi yang dilakukan oleh tim konsultan, progres pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat yang dikerjakan oleh PT. Jaya Konstruksi (Jakon) per Juli lalu mencapai 53 persen dari total pagu anggaran yang mencapai Rp191 Miliar lebih," ungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat, Murry Menako, mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Jalaludin, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (13/09).
Murry menjelaskan dalam pembangunan tersebut pada dasarnya Pemkab Pesisir Barat merencanakan tiga tahun anggaran. Pada 2019 lalu planning anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp20 Miliar. "Pada saat itu yang terealisasi hanya sebesar Rp10 Miliar, pada tahun itu merupakan jadwal pelaksanaan Pemilu," jelasnya.
Sedangkan pada 2020, lanjut Murry, dalam planningnya anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp80 Miliar dan terealisasi sebesar Rp50 Miliar. "Tahun 2021 ini pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat hanya dianggarkan sebesar Rp33 Miliar dari planning anggaran sebesar Rp100 Miliar. Sedangkan APBD-Perubahan nanti hampir bisa dipastikan bahwa pengalokasi anggaran untuk pembangunan dimaksud tidak bisa dilakukan," paparnya.
"Saat ini pelaksana masih kerja, namun mengerjakan finishing pekerjaan yang sudah dikerjakan sebelumnya," imbuhnya.
Masih kata Murry, sejak 2019 hingga 2021 kebutuhan anggaran pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat tidak terpenuhi secara maksimal. "Penyebabnya pelaksanaan pemilu pada Tahun 2019 menyebabkan banyak anggaran yang dialihkan sehingga realisasi tidak sesuai dengan yang sudah masuk dalam planning, ditambah pandemi COVID-19 sejak 2020 sampai 2021 belum juga usai membuat APBD defisit yang mengharuskan dilakukannya refocusing anggaran," bebernya.
Dia menandaskan, saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak PT. Jakon sebagai perusahaan pelaksana untuk melakukan beberapa pilihan ihwal pembangunan komplek perkantoran Pemkab Pesisir Barat ditengah pandemi sesuai dengan anjuran pemerintahan.