Polsek Pulaupanggung Damaikan Keluarga Bertikai Gegara Kopi

TANGGAMUS - Polsek Pulaupanggung, menyelesaikan masalah pencurian dan penganiayaan ringan dalam keluarga antara saudara kandung.
Menurut Kapolsek Pulaupanggung Iptu Ramon Zamora, permasalahan ini terjadi di Pekon (Desa) Gunungmegang, Pulaupanggung, Tanggamus, Lampung.
"Kemarin diadakan rembuk pekon guna menyelesaikan masalah tersebut sekaligus menghentikan proses hukumnya," kata Kapolsek mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, Selasa (03/11).
Dia menjelaskan, perkara tersebut melibatkan 3 pihak diantaranya yakni Andarsyah, Pekon Gunungmegang Kecamatan Pulaupanggung Kabupaten Tanggamus, sebagai pihak ke-1.
Lalu Gunadi, warga Pekon Sinar Harapan, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, sebagai pihak ke-2.
Kemudian pihak ke-3 Aslaini warga Kelurahan Sumurputri, Telukbetung Selatan, Bandar lampung.
"Permasalahan diawali terjadinya peristiwa pencurian yang dilakukan Gunadi terhadap kopi milik Aslaini pada Selasa, 23 Juni 2020 sekira pukul 13.30 WIB,” kata Ramon.
Lanjutnya, atas pencurian itu timbul tindak penganiayaan yang dilakukan Andarsyah terhadap Gunadi pada, Selasa, 14 Juli 2020 di Pekon Gunungmegang.
"Sehingga dalam perkara tersebut, dua kasus yang melibatkan saudara berkaitan pencurian dan penganiayaan telah selesai melalui proses rembuk pekon," ujarnya.
Kapolsek membeberkan, isi perdamaian untuk peristiwa pencurian. Yakni Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan bersepakat berdamai untuk diselsaikan secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan perkara tersebut ke ranah Hukum.
Pihak ke-2 memberikan uang ganti rugi kepada pihak ke-1 atas perawatan kebun milik pihak ke-2 yang dilakukan oleh pihak ke-1 (adik kandung).
Pihak ke-1 berjanji setelah kesepakat berdamai ini, tidak akan mengambil kembali hasil kebun ataupun tanam tumbuh milik pihak ke-2 (kakak kandung).
Pihak ke-1 tidak akan mengulangi kembali perbuatan tersebut baik kepada pihak ke-2 ataupun kepada orang lain.
Apabila pernyataan pada poin nomor 1, 2, 3 dan 4 tersebut dilanggar, maka kedua belah pihak siap menanggung segala bentuk konsekuensi hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditambahkan Kapolsek, isi perdamaian untuk peristiwa penganiayaan, yakni Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan bersepakat berdamai untuk diselsaikan secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan perkara tersebut ke ranah Hukum.
Kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan bersepakat berdamai untuk diselsaikan secara kekeluargaan dan tidak akan melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.
Pihak ke-1 menjamin untuk membiayai biaya pengobatan pihak ke-2.
Pihak ke-1 menghibahkan sebidang tanah miliknya yang terletak di Pekon Gunungmegang kepada pihak ke-2.
Pihak ke-1 tidak akan mengulangi kembali perbuatan tersebut baik kepada pihak ke-2 ataupun kepada orang lain.
Apabila pernyataan pada poin nomor 1, 2, 3 dan 4 tersebut dilanggar, maka kedua belah pihak siap menanggung segala bentuk konsekuensi hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berdamai secara kekeluargaan. Harapannya ke depan tidak terjadi masalah lagi terlebih antar saudara kandung," pungkasnya.