Pesan Teovani Harus Dijadikan Visi Besar Bagi Orang A3 Secara Turun Temurun

MAYBRAT – 21 Oktober selalu dikenang sebagai momen bersejarah bagi segenap masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Tanggal tersebut merupakan pijakan peradaban bagi orang Maybrat. Oleh karenannya pesan Teovani harus dijadikan visi besar bagi tiap orang Maybrat dimana saja.
Hal itu disampaikan sejumlah intelektual Maybrat diataranya Ketua DPRD Maybrat FerdiNando Salosa yang sekaligus selaku ketua panitia perayaan HUT Teovani ke-69, Baltasar Kambuaya Tokoh Intelektual, Bernad Sagrim Bupati Maybrat, dan Lambertus Jitmau Wali Kota Sorong
Nando Salosa dalam sambutanya menyebut, pesan Teovani kedepan akan dirumuskan sebagai sebuah produk yang akan dilegitimasi oleh pemerintah Maybrat agar menjadi pegangan bersama secara turun temurun. pemimpin ganti pemipin harus mengacu pada pesan Teovani tersebut.
"Pemimpin ganti pimimpin, visi daerah, visi kabupaten ini tentu mengacu pada pesan Teovani, kita harus punya satu tekad, karena ini adalah janji berkat, kalau kita punya visi diluar itu tentu akan bertolak belakang dengan Teovani maka murtatlah yang akan mengahmpiri kita," tegasnya
Nando juga menilai di Maybrat selama ini terjadi kemunduran dan pergeseran nilai iman yang bertolak belakang dengan cita-cita besar kelima raja yang kala itu sebagai pioner peradaban orang Maybrat.
"Lima raja waktu itu dengan keterbatasan SDM maupun fasilitas, tapi Tuhan memberikan hikmat kepada mereka untuk menyampaikan janji berkat ini. Hasil investasi merekalah berkat hari ini kita nikmati bersama," sebut Nando yang diaminkan oleh para hadirin.
Sebagai sebuah kesinambungan Teovani secara turun temurun, Nando juga mengajak kedelapan denominasi geraja yang ada di Maybrat untuk menciptakan sebuah konsep jangka panjang yang harus dirumuskan sehingga menjadi konsep yang baku bagi generasi jilid ke dua setelah kelima raja tersebut.
"Gereja begitu banyak, khotbah yang luar biasa, tetapi pertumbuhan iman dan kesadaran orang Maybrat umumnya masih jalan di tempat, apa yang dikatakan lain dari pada apa yang dilaksanakana, ini sebuah potret kehidupan kita akhir-akhir ini," ucapnya
"Kondisi teakhir saat ini, bahwa kematian kita orang Maybrat telah mengalami grafik yang begitu tinggi, kita tentu ketahui bahwa kematian itu adalah otorotias dari tuhan, tapi tetntu kita sadari secara baik bawha ada sebuah kelalaian yang telah kita lakukan," tandsanya.
Menurut Nando, kondisi ini jika tidak dievaluasi secara komprehensif oleh gereja, pemeritah, dan para tokoh yang ada maka hal ini tentu akan jadi ancaman bagi semua orang Maybrat ke depan karena karatkter generasi Maybrat akhir-akhir ini tidak dibenahi secara baik.
Kesempatan itu Nando mengajak semua orang Maybrat untuk terus saling mengedukasi serta berbenah diri dengan mejadikan Teovani sebagai satu-satunya pesan iman dan visi besar yang harus diladeni bersama hingga akhir hayat.
Acara KKR dan Perayaan HUT Teovani yang berlangsung meriah dan damai ini dipimpin langsung Pendeta Mathen Suu dan didampingi Pendeta Sefanya Yewun. turut dihadiri pula oleh semua tokoh Intelktual Maybrat dan masyarakat se-Kabupaten Maybrat dan tamu undangan lainnya.