Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021 Tumbuh 7,07 Persen
JAKARTA - Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen pada Kuartal II-2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan tersebut merupakan angka pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak krisis sub-prime mortgage.
“Pada Kuartal II atau pada bulan April, Mei, dan Juni perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen secara year-on-year (y-on-y) dan pertumbuhan tersebut merupakan angka pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak beberapa waktu yang lalu ataupun sejak sub-prime mortgage yang lalu,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (05/08) sore, secara virtual.
Pertumbuhan tersebut, imbuhnya, lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara tetangga ataupun beberapa negara maju. Seperti perekonomian India yang tumbuh sebesar 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,69 persen, dan Jepang minus 1,6 persen.
Airlangga menerangkan, dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh positif termasuk konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah.
“Konsumsi pemerintah tumbuh tinggi, yaitu 8,06 persen secara y-on-y. Ini seiring dengan komitmen pemerintah dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” terangnya.
Adapun pertumbuhan tertinggi tercatat pada ekspor dan impor yang masing-masing tumbuh sebesar 31,78 persen dan 31,22 persen, seiring dengan meningkatnya permintaan domestik dan global.
Begitu juga di sisi suplai, semua sektor usaha tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik. Pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh sektor transportasi dan pergudangan serta sektor akomodasi dan makanan minuman.
“Di sektor transportasi serta akomodasi dan makanan minuman tumbuh tinggi masing-masing 25,10 persen dan 21,58 persen secara y-on-y dikarenakan mulai tingginya mobilitas masyarakat,” papar Airlangga.
Ditambahkannya, sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh tinggi, yang juga didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.