Perbaikan Jalan Gagal Direalisasikan, Mayarakat Lampung Tengah Tagih Komitmen Gubernur Lampung dan Presiden

LAMPUNG TENGAH-Mayarakat Lampung Tengah khususnya di Kecamatan Seputih Mataram dan Bandar Mataram mengaku kecewa terhadap Pemprov Lampung dan pemerintah pusat.
Pasalnya, proyek perbaikan jalan poros utama di kabupaten itu yang direncanakan dikerjakan April ini, terancam gagal direalisasikan oleh Pemprov Lampung dan Kementrian PUPR.
Mendengar gagalnya proyek ruas jalan Bandarjaya-Mandala itu, masyarakat menagih komitmen Gubernur Arinal Djunaidi dan Presiden Joko Widodo untuk kelanjutan perbaikan jalan di Provinsi Lampung itu.
Gagalnya proyek jalan provinsi itu, tentu saja mendapatkan reaksi kekecewaan masyarakat yang telah berharap banyak agar ruas jalan yang menghubungkan Lintas Tengah dan Timur Sumatera itu mendapatkan perbaikan.
Jaya misalnya, pengendara truk bermuatan yang biasa melintas di jalur Bandarjaya-Mandala, ia mempertanyakan komitmen Gubernur Arinal Djunaidi dan Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki ruas tersebut.
"Kenapa tidak jadi diperbaiki (ruas Bandarjaya-Mandala). Kalau benar tidak terealisasi kami sangat kecewa. Mana komitmen gubenur dan presiden untuk memperbaiki jalan kami ini," kata Jaya, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, jalan ruas Bandarjaya-Mandala sudah berpuluh tahun tak mendapatkan sentuhan perbaikan, sehingga harapan besar jika mendapatkan perbaikan.
"Kenapa harus digagalkan perbaikannya, padahal kami sopir sudah puluhan tahun menunggu perbaikan supaya pendistribusian barang lancar dan tak ada hambatan dengan kendaraan kami di jalan," jelasnya.
Di tempat terpisah Nurmanto, tokoh pemuda Seputih Mataram juga mempertanyakan komitmen gubenur dan presiden akan kelanjutan perbaikan jalan di Provinsi Lampung.
Menurutnya, kegagalan perbaikan ruas Bandarjaya-Mandala akan menimbulkan efek kecemburuan terhadap selesainya perbaikan jalan Kotagajah-Bandar Surabaya.
"Tentu saja kami bertanya-tanya, ada apa ini? Padahal kan di awal proyek perbaikan jalannya Kotagajah-Bandar Surabaya, lalu Bandarjaya-Mandala? Lalu kenapa rencana yang Seputih Mataram (Bandarjaya-Mandala) justru gagal terealisasi?," tanya Nurmanto.
Padahal kata Nurmanto, masyarakat Seputih Mataram sudah berharap banyak agar jalan provinsi itu mendapatkan perbaikan di tahun ini, seperti halnya terealisasi jalan Kotagajah-Bandar Surabaya.
Karena kerusakan jalan selama puluhan tahun ini kata Nurmanto, banyak kerugian yang sudah dirasakan masyarakat, baik secara perekonomian, materi maupun jiwa.
Sementara Kepala Kampung Bumi Setia, Nur Rohman, menganggap kegagalan perbaikan ruas Bandarjaya-Mandala sebagai diskriminasi terhadap masyarakat setempat.
Menurutnya, mayarakat sudah sangat berharap ruas jalan yang sudah mengalami kerusakan puluhan tahun itu, bisa mulus seperti ruas Kotagajah-Bandar Surabaya.
Karena menurut Nur Rohman, perbaikan ruas Mandala-Bandarjaya harusnya satu paket dengan perbaikan ruas Kotagajah-Bandar Surabaya yang telah selesai pengerjaannya.
"Itu bisa terlaksana dan saat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kotagajah, Rumbia hingga Bandar Surabaya. Mengapa ruas jalan kami (Bandarjaya-Mandala) tidak bisa, pemerintah tolong jangan diskriminasi, padahal kami juga merasakan jalan rusak sudah puluhan tahun," keluhnya.
Untuk itu, masyarakat Seputih Mataram akan menuntut janji kepada Pemprov Lampung dan pemerintah pusat, supaya janji perbaikan ruas Bandarjaya-Mandala dapat direalisasikan setelah Idulfitri tahun ini.