Perayaan Idulfitri di IPDN Berlangsung Meriah

SUMEDANG – Disaat pemerintah gencar mencegah penyebaran coronavirus disease (COVID-19), Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) justru menggelar perayaan Idulfitri 1441 H yang dihadiri pejabat dan ribuan praja IPDN di Gedung Nusantara, Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (24/05) kemarin.
Anehnya, pada pagi hari para Praja muslim tidak diizinkan menjalankan Salat Id, baik di Masjid maupun lapangan yang ada di IPDN. Namun perayaan Idulfitri dilakukan dengan mengabaikan protokol kesehatan dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemprov Jawa Barat. Bahkan, pihak IPDN menghadirkan bintang tamu penyanyi dari Jakarta.
Menurut nara sumber monologis.id yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, banyak pejabat IPDN yang tidak memakai masker. Selain itu bintang tamu dan sebagian undangan berasal dari Jakarta yang notabene zona merah COVID-19.
“Konon katanya kegiatan tersebut menelan biaya Rp75 juta, padahal anggaran pendidikan dipangkas sana-sini karena untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi wabah COVID-19,” ungkap nara sumber itu, Senin (25/05).
Dia menyayangkan kegiatan tersebut dilaksanakan saat kondisi negara yang sedang prihatin.
“Jika memang kegiatan positif mengapa kesannya diam-diam, tidak mengundang wartawan, tidak ada publikasi yang bisa diketahui masyarakat,” imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun monologis.id, ketua pelaksana kegiatan tersebut adalah Kabag Umum IPDN, Bisri, pejabat yang masih ada masalah dengan Kejaksaan di Bukittinggi, Sumatera Barat, terkait pengadaan tempat tidur kampus IPDN di Sumatera Barat.
“Kenapa pejabat yang bermasalah masih diberikan kepercayaan untuk mengelola kegiatan yang menelan biaya tidak sedikit. Jika permasalahannya sudah selesai seharusnya dapat disampaikan ke publik bahwa pejabat yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah,” ungkap nara sumber.
Sementara, Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Hukum IPDN, Baharudin Pabba berdalih, kegiatan tersebut untuk menghibur praja yang tidak mudik dan sudah mendapat persetujuan dari Depdagri.
“IPDN sejak 15 Maret lalu sudah mengkarantina para Praja, tidak pesiar, tidak mudik, izin cuti dll, dan seluruhnya sudah menjalani rapid tes, penyemprotan disinfektan keseluruh area kampus, pembagian vitamin dan wajib berjemur setiap jam 9 pagi dan WFH bagi sebagian ASN. Acara kemarin hanya untuk memberi semangat ke praja yang sudah lebih dua bulan tidak kemana-mana,” kilahnya.
Terpisah, terkait izin kegiatan tersebut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian belum bisa dikonfirmasi.