Perayaan HUT Kabupaten Dinilai Tak Meriah, Tokoh Pemekaran Maybrat Kritik ASN

MAYBRAT - Salah satu pentolan tokoh pemekaran Kabupaten Maybrat Maximus Air menyindir keras Aparatur Sipil Negara (ASN) terutama beberapa pemimpin ODP yang tidak menghadiri perayaan HUT ke-12 Kabupaten Maybrat yang digelar di alun-alun Kumurkek, Maybrat, Papua Barat, Senin (03/05)
Dirinya mengaku sangat kecewa dan kesal melihat sikap tak dewasa yang ditunjukan para ASN kepada masyarakat di hari jadi Kabupaten Maybrat. Maximus menilai sikap ASN tersebut justru tidak menghargai jasa para tokoh penggagas yang bersusah payah menghadirkan Kabupaten Maybrat termasuk beberapa orang yang telah meninggal dunia.
"Saya salah satu pemerkasa kabupaten Maybrat sangat kecewa sekali melihat situasi yang terjadi hari ini, maksud saya adalah kehadiran kabupaten ini tidak dihargai oleh ASN," sesalnya.
Menurut Maximus, ASN seharusnya bersyukur bahwa dengan hadirnya Kabupaten Maybrat ini dapat memberikan banyak manfaat seperti posisi jabatan, manfaat ekonomi bagi masyarakat, adanya institusi institusi dan lain-lain, namun kenyataannya HUT kabupaten justru dirayakan layaknya hari ulang tahun anak anak.
"Ini hal yang membuat kami pendiri kabupaten Maybrat ini sangat kecewa sekali, ini artinya orang orang yang bekerja ini tidak pernah berpikir sedikitpun bahwa kabupaten ini lahir dari mana, apakah ini jatuh dari langit sendiri? Harus dihargai dong," tegas Maximus.
Meski begitu, kata Maximus, sindiran pedasnya itu bukan berarti bahwa pihaknya meminta untuk para pendiri selalu harus dihargai, namun paling tidak hari jadi kabupaten mestinya dimeriahkan semeriah meriahnya.
Ia mengatakan HUT kabupaten tidak harus disatuin dengan HUT pendidikan nasional, sebab kedua momen tersebut punya makna yang berbeda. "Kalau memang HUT pendidikan ya HUT pendidikan saja, HUT Kabupaten ya Kabupaten saja, karena disitu maknanya berbeda loh," sebut Maximus.
Karena itu, selaku tokoh pejuang, Dirinya berharap momen perayaan HUT berikut harus dirayakan dengan baik, meriah dan tentunya dengan kesiapan yang matang. Dia juga mengajak semua insan ASN untuk kedepannya lebih menghargai hari jadi Kabupaten Maybrat dengan sungguh sungguh.
"Saya selaku pemerkasa, pejuang yang melahirkan Kabupaten ini, mari kita menghargai kabupaten yang memberi kita makan minum, kabupaten yang memberi kita hidup," ajak dia.
Lebih lanjut, Maximus juga singgung soal keramaian atau keefektifan bekerja bagi ASN di Kabupaten Maybrat juga jangan hanya sekedar rame saat ada pencarian anggaran di bank "ini kan biasanya hanya ramenya di BPD, kantor kantor semua sepih, saya berharap ini brenti," tegasnya.
Dirinya bahkan memberi warning keras bahwa apabila kebiasaan ASN seperti demikian masih saja terjadi, maka seluruh kekuatan masyarakat akan dikampanyekan untuk lakukan aksi masal ke pemerintah daerah agar segera lakukan perombakan kabinet di dinas terkait "karena saya benar benar sedih lihat keadaan ini," pinta Maximus.
"Kita lihat ini hanya beberapa staf saja yang hadir dan dominan dari wilayah Aifat Raya, trus wilayah lain dimana," tandasnya.
Menurut dia polemik sebelumnya soal ibukota kabupaten Maybrat telah usai, sekarang tinggal bagaimana masing-masing tuangkan segala sumberdaya yang dimiliki demi membangun Maybrat yang lebih baik lagi.
"Kami yang tinggal diluar tidak punya kepentingan di kabupaten ini saja masih ikut berperan, lalu yang masih aktif ini kemana, sampai dimana pola pikir mereka tentang kabupaten ini, ataukah jangan sampai jadikan kabupaten ini hanya ambil manfaat, ini tidak bole terjadi sama sekali," kata Maximus tegas.
Maximus berharap mesti ada ketegasan dari unsur pemangku kepentingan di Maybrat baik Bupati, Sekda, dan pimpinan DPR untuk melihat perilaku ASN yang ada. "Jangan hanya lihat kumurkek seperti bekas kebun yang hanya datang bakar api trus pulang, jangan injak kumurkek hanya kebutuhan uang, pelayanan masyarakat juga brenti di mobil mobil, brenti di sorong, cukup di kantor kantor sini saja, apa yang kurang disini," tegasnya.
"Kami sakit lihat kabupaten ini kami berjuang sampai darah darah hadirkan kabupaten ini trus orang mulai lakukan seperti ini, jadi kami berharap pemerintah kedepan mempersiapkan HUT kabupaten ini harus lebih matang dan profesional, agar tidak terkesan dadakan," pungkasnya.