Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada 2020 Jadi Tema Webinar Cipayung Plus Banten

Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada 2020 Jadi Tema Webinar Cipayung Plus Banten
Istimewa

CILEGON – Cipayung plus Provinsi Banten menggelar webinar (diskusi online) bertajuk “Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada Banten 2020” melalui aplikasi Zoom Meeting, Senin (13/07) malam.

Diskusi ini di isi oleh para aktivis Cipayung Plus sebagai narasumber. Diantaranya; Ahmad Solahudin (Ketua Umum PC PMII BANTEN), Januar Eka Nugraha (Ketua Bidang Badko HMI Jabodetabeka-Banten), Imam Maulana (Ketua Umum KAMMI Wilayah Banten), Indera Patiwara (Ketua Umum GMNI Banten), A. Zunaedi Abdillah (Ketua Umum IMM Banten) dan David R Marpaung (Korwil III DKI Jakarta Jawa Barat Banten).

Antusiasme peserta kali ini juga sangat besar. Tercatat, sebanyak 50 peserta mengikuti Webinar Cipayung Plus Provinsi Banten.

“Pilkada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana kondisi saat ini masih menunjukan adanya peningkatan pasien COVID-19 yang terus meningkat, serta semakin maraknya politik uang, kampanye hitam, dan juga politik ujaran kebencian,” ujar Rizki P Sandika selaku panitia pelaksana dan moderator.

Webinar ini, kata Rizki, juga diharapkan peran mahasiswa di Banten mampu mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam kondisi tersebut.

“Webinar ini bertujuan upaya penyadaran kepada mahasiswa ataau kaum milenial untuk sama-sama berfikir, bergerakmelakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi pilkada serentak 2020 di Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Tanggerang Selatan,dan Kabupaten Pandeglang,” imbuh Rizki.

Mahasiswa juga, lanjut Rizki, diimbau mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, terlibat aktif dalam pilkada meskipun di tengah pandemi, “Artinya kegiatan ini untuk memantik kembali setelah pandemi mungkin sempat fakum dan sempat landai. Dengan dimulainya diskusi ini langkah-langkah strategis, pengawalan, pengawasan, controlling kita mulai kembali untuk terciptanya Pilkada yang demokratis, tidak ada unsur SARA, tidak ada money Politik, damai dan sesuai harapan bangsa” imbuhnya.

Menurutnya, media sosial menjadi tempat strategis bagi para calon walikota atau bupati mengkampanyekan program ataupun visi misinya, namun dibalik itu ada beberapa oknum menyalah gunakan media sosial sbagai tempat ujaran kebencian dan menjadi tempat penyebaran hoaks (berita bohong) demi kepantingan salah satu pihak calon walikota atau bupati.

“Mahasiswa atau masyarakat milenial harus pandai dalam menggunakan media sosial, tidak mudah menyebarkan berita-berita hoaks, apalagi berita tersebut mengandung ujaran kebencian atau politik SARA” ujar Januar Eka Nugraha (Ketua Bidang Eksternal Badko HMI Jabodetabeka-Banten)

“Kita juga mengajak kepada mahasiswa yang masih bertahan diatas kasur untuk segera bangun dan bersama bersinergi mengawasi, mengontrol pilkada kali ini,” pungkasnya.