Pengurus Gerakan Nelayan Tani Indonesia Lampung Dilantik

BANDARLAMPUNG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung Sudin melantik pengurus Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) Lampung di Hotel Novotel, Bandarlampung, Selasa (08/06) .
Hadir pada pelantikan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan se-Lampung, para anggota DPRD Lampung dari PDI Perjuangan, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana dan tokoh lintas agama.
Sebagai salah satu sayap partai PDI Perjuangan, GANTI Lampung dinakhodai Nurul Ikhwan sebagai Ketua didampingi Achmad Munawar sebagai Sekretaris dan Bayu Setiawan Bendahara.
Dalam sambutannya Sudin mengatakan, PDI Perjuangan membentuk organisasi sayap yang bernama GANTI dengan tujuan ingin meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di seluruh Indonesia. Sebab, fakta sangat mencekam bahwa kemiskinan justru sebagian besar terdapat di masyarakat petani dan nelayan.
”Keberadaan GANTI ingin membantu pemerintah masyarakat di Indonesia untuk mewujudkan ketahanan atau kedaulatan pangan diseluruh komuditas pangan,” kata Sudin.
Dia mengungkapkan potensi di lautan Indonesi khususnya Lampung sangat besar. Sebab, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan negar agraris tropis terbesar di dunia.
“Bekerjalah untuk rakyat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat perikanan dan pertanian dengan memperjuangkan hidup layak, makmur dan bermartabat serta memiliki kemampuan dan kinerja yang tinggi menuju industri yang berdaya saing untuk kesejahteraan nelayan dan petani indonesia,” tegas Sudin.
Dia mengungkapkan permintaan pasar terhadap produk pertanian, kelautan, dan perikanan semakin lama semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, pihaknya ingin memberikan kepada masyarakat supaya kedua sektor ini benar-benar menjadi leading sector mendahului sektor unggulan, menjadi kompetitif. Ini terdorong dengan masuknya MEA.
”Supaya kita tidak menjadi pecundang di negeri sendiri. Makanya kita harus menjadi pemenang yang punya daya saing,” tegasnya.
”Saya pikir daya saing yang paling mudah untuk tumbuh kembang atau dihasilkan oleh Indonesia adalah sektor-sektor yang berbasis pada sumber daya alam, seperti kehutanan, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, maka kita harus adakan irilisasi jangan seperti dulu,” tambahnya.
Dia mengatakan, Indonesia mengeluarkan produk bahan mentah. Seperti pertanian, perikanan dan kehutanan.
”Padahal, jika diproses terlebih dahulu, produk tersebut bernilai tinggi dan mempunyai harga yang lebih mahal,” katanya.
Oleh sebab itu, Sudin meminta GANTI Lampung melaksanakan program-program yang langsung, baik secara teknologi maupun managemen untuk meningkatkan pendapatan petani dan nelayan.
Sementara itu, Ketua GANTI Lampung Nurul Ikhwan mengatakan, sesuai instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Dewan Pembina Ganti, Megawati Soekarnoputri, pendirian GANTI dimaksudkan untuk membantu dan menyejahterakan kaum nelayan dan tani.
Kehidupan nelayan tradisional di kawasan pesisir masih belum sejahtera. Malahan, tidak sedikit dari mereka yang menjadi buruh nelayan dan tidak memiliki perahu sendiri untuk menangkap ikan di perairan setempat.
“Sebagai negara maritim yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 kilometer dan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi, seharusnya Indonesia mampu menyejahterakan kehidupan nelayan,” jelasnya.
Dia menambahkan, jumlah nelayan miskin di Indonesia tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang.
“kondisi ini sangat prihatin bila melihat kondisi rata-rata nelayan di tanah air. Menurutnya, peralatan yang dimiliki kaum nelayan masih sangat terbatas sehingga sulit untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” ujarnya.
“Dengan perahu jenis jukung, seorang nelayan tentu tidak bisa melaut terlalu jauh. Apalagi saat musim paceklik dan cuaca buruk, tentu mereka tidak bisa melaut,'' imbuhnya.
Kondisi yang kerap tidak menguntungkan seperti itu, membuat kaum nelayan terpaksa menggadaikan barang miliknya pada saat musim paceklik.
“Dengan hadirnya GANTI, organisasi sayap yang dikomandani Prof Dr Rokhmin Dahuri, kami bertekad menjalankan sejumlah program untuk memperbaiki nasib nelayan di masa datang,” tegas Nurul.