Penggerak Milenal Ajak Anak Muda Lampung Berkontribusi untuk Negeri

BANDARLAMPUNG – Penggerak Milenial Indonesia (PMI) mengajak anak muda Indonesia khususnya Lampung berkontribusi terhadap negeri.
Koordinator Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PMI Lampung, Wildan Hanafi mengatakan, tingkat demokrasi di era milenial saat ini mayoritas suara adalah anak muda..
“Banyak sekali peran yang bisa dipegang milenial di negeri ini. Salah satunya adalah dalam dunia teknologi informasi. Contohnya saja, seni mural, bersuara dalam wilayah media sosialhastage, kloting baju dan youtube,” kata Wildan dalam webinar diskusi zoom seri pertama yang digelar PMI bertajuk “Peran Milenial Dalam Merawat Demokrasi” Selasa (07/09).
Dia menegaskan, demokrasi di Indonesia ada di tangan para milenial.
Wildan memaparkan, sensus penduduk yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah Penduduk Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z dan generasi Milenial. Dia menyebut bahwa suara milenial dalam berdemokrasi Indonesia sangat diperhitungkan.
“Kami menilai, hal yang paling urgen untuk didorong peningkatannya adalah sekolah demokrasi dan politik berpikir kritis tentang pentingnya berdemokrasi,” ujar Wildan.
Direktur 1 AMIK Master Lampung Fisman Bedi menyampaikan, generasi milenial dan Z dianggap sebagai bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia, “Generasi ini lahir di era teknologi dan internet mulai berkembang pesat. Mereka ini lah yang menjadi harapan untuk masa sekarang dan masa depan dalam membangun Indonesia," kata Fisman.
Oleh karena itu, lanjut Fisman, politik bukan sesuatu hal yang menyenangkan (fun) bagi generasi milenial karena yang sering mereka konsumsi itu adalah politik kegaduhan, saling menjatuhkan satu sama lain yang menjadi lawan politiknya dan membawa kesan hectic bagi generasi milenial, “Sehingga pemahaman politik yang hadir dalam diri generasi milenial itu akan salah kaprah,” paparnya.
Fisman meminta parpol harus membentuk tim yang memanfaatkan media digital untuk pendidikan politik secara besar-besaran.
"Beri pendidikan politik, hindari berita bohong dan rumor rangkul generasi milenial melalui penggunaan media digital seharusnya dimanfaatkan oleh para aktivis dan organisasi yang bergerak di bidang pembangunan politik di Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kota Bandarlampung Yahnu Wiguno Sanyoto mengatakan, di era demokrasi seperti saat ini kontribusi peran generasi milenial sangat dibutuhkan karena mereka adalah generasi yang memiliki pemikiran yang kritis.
“Generasi ini memiliki posisi yang strategis dan potensinya sangat besar. Oleh karena itu, keberadaannya tidak boleh diabaikan. Sebagai kelompok anak muda, generasi Milenial harus membekali dirinya dengan pengetahuan tentang demokrasi," ujar Yanhu.
Lanjut Yahnu, pada konteks ini perlu dibangun kesadaran kolektif diantara mereka sehingga mereka tidak terjebak dalam kepentingan politik praktis yang justru bertentangan dengan eksistensinya. Sebagai kelompok yang relatif independen, mereka memiliki peran sebagai agen perubahan sekaligus social control yang harus menyeimbangkan aspek intelektual dan akhlak sehingga mampu menjaga dan menginternalisasi nilai-nilai luhur demokrasi dalam kehidupan dan pergaulannya sehari-hari.
Yahnu menaruh harapan besar agar kegiatan webinar sejenis ini, yang diinisiasi oleh Penggerak Milenial Indonesia Wilayah Lampung terus diselenggarakan agar dapat memberikan pendidikan politik dan memberikan sharing pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman, kepada masyarakat secara umum dan generasi milenial pada khususnya.
Sedangkan Koordinator PMI Pesawaran Rudi Hartono berharap dengan wadah yang sangat sederhana ini, berawal dari diskusi-diskusi diharapkan milenial yang ada di Lampung dan dapat berkontribusi dengan pemerintah, “Juga kedepannya akan menjadi harapan baru untuk Indonesia khususnya di Lampung, " pesannya.