Pengelola Tempat Wisata Diimbau Tingkatkan Kualitas Pelayanan

Pengelola Tempat Wisata Diimbau Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, Adiansyah | Foto: Nurbaiti/monologis.id

BANDARLAMPUNG-Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung mengimbau pengelola tempat wisata untuk menjaga mutu dan kualitas pelayanan guna memastikan pengunjung merasa puas selama berlibur.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, Adiansyah, menekankan pentingnya pengelola memperhatikan kapasitas tempat wisata agar tidak melebihi batas yang ditentukan.

“Jika kapasitasnya hanya 100 orang, ya cukupkan 100 orang saja. Jangan memaksakan, sesuaikan dengan kapasitas yang ada agar pelayanan tetap optimal,” ujar Adiansyah, Senin (30-12-2024).

Ia juga menyarankan penambahan jumlah petugas jika kunjungan wisatawan meningkat, terutama selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.

 “Jika pengunjung banyak, petugasnya juga harus ditambah agar pelayanan tetap baik,” tambahnya.

Adiansyah menjelaskan, potensi destinasi wisata di Bandarlampung terus berkembang setiap tahun. Hal ini tercermin dari meningkatnya kunjungan wisatawan yang menginap di hotel-hotel di kota tersebut, meskipun sebagian besar destinasi wisata utama berada di daerah lain, seperti Lampung Selatan dan Pesawaran.

“Walaupun destinasinya tidak di Bandarlampung, banyak wisatawan memilih menginap di sini. Ini menunjukkan antusiasme masih tinggi, bahkan di tengah cuaca ekstrem,” jelasnya.

Dinas Pariwisata juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru, yang menekankan pentingnya standar operasional prosedur (SOP) untuk menciptakan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

“Fasilitas di tempat wisata harus diperbaiki. Jangan sampai ada yang patah atau roboh. Selain itu, SDM juga perlu ditingkatkan agar siap menghadapi lonjakan pengunjung,” ungkapnya.

Adiansyah juga mendorong kerja sama antara pengelola destinasi wisata dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan kuliner lokal dan oleh-oleh khas daerah.

“Kuliner dan UMKM juga perlu dilibatkan. Ini menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan sekaligus mendukung ekonomi lokal,” tuturnya.

Ia menambahkan, kunjungan wisatawan selama musim libur ini diperkirakan meningkat sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

“Meski cuaca tidak menentu, kunjungan lewat jalur darat maupun udara tetap ramai,” pungkasnya.