Pemprov-DPR Aceh Bahas Dampak Sosial Ekonomi Akibat Korona

Pemprov-DPR Aceh Bahas Dampak Sosial Ekonomi Akibat Korona
Dahlan Djamaludin

BANDA ACEH-Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menggelar rapat terbatas dengan Plt  Gubernur Aceh terkait upaya menangani dampak sosial ekonomi di masyarakat ditengah mewabah virus korona (covid-19).

Ketua DPRA Dahlan Djamaludin mengatakan ada beberapa hal yang disepakati terkait penanganan covid-19. Namun, pembahasan terkait hal ini lumayan panjang, karena Pemerintah Aceh harus memastikan kecukupan pangan, stabilisasi bahan pokok di pasar, dan harus mencari alternatif bantuan langsung tunai (BLT).

“Jangan hanya dibebankan kepada kabupaten/kota, harus kita buat skema yang jelas,” kata Dahlan, Jumat (03/04).

Dia menegaskan, konsekuensi dari hal itu adalah kebutuhan anggaran yang besar, sementara ruang yang ada adalah belanja tak terduga (BTT) dan Perpres tentang gugus tugas penanganan covid-19 yang mengatur tentang pergeseran anggaran ini dinilai masih belum maksimal, sehingga DPRA menggagas dilakukan perubahan APBA 2020.

“Namun untuk melakukan perubahan anggaran, proses tender yang sedang berlangsung ini harus distop dulu. Plt Gubernur setuju dan langsung menghubungi Plt Kepala ULP,” imbuhnya.

Hal lainnya yang dibahas dalam ratas tersebut adalah tentang penguatan koordinasi dan komunikasi gugus tugas penanganan covid-19 yang ketuanya langsung melekat pada Plt Gubernur Aceh.

Selanjutnya tentang penanganan medis serta kelengkapan peralatan tes swab covid-19 di Balitbang Lampung Barato dan Laboratorium Infeksi Unsyiah.

“Harus ada kejelasan tentang tenaga medis yang terlibat, insentif untuk mereka, APD, dan dimana mereka diisolasi. Ini harus ditunjuk resmi karena ada konsekwensi anggaran di sana,” imbuh Dahlan.

Selain itu juga dibahas tentang tempat karantina bagi PDP dan ODP, termasuk mereka yang baru pulang dari luar kota maupun luar negeri seperti Malaysia. Juga pentingnya pengetatan pintu masuk di perbatasan.

“Kita sudah sepakat bahwa semua energi yang ada, mulai dari SDM, anggaran, dan politik, itu dimaksimalkan untuk melawan wabah,” tambah politikus Partai Aceh ini.