Pemprov Lampung Dinilai Tak Mampu Tangani Pandemi COVID-19

BANDARLAMPUNG – Pengamat Kebijakan Sosial Politik Nizwar Affandi menilai Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Lampung terutama Satgas COVID-19 telah gagal menangani pandemi ini.
Hal itu, kata dia, merujuk pada data persentase capaian vaksinasi di Lampung yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan angka kematian akibat COVID-19.
“Untuk target vaksinasi Lampung terendah sedangkan tingkat kematian kedua tertinggi,” kata Affan, sapaan Nizwar Affandi, Senin (09/08).
Affan menegaskan, Pemprov Lampung telah gagal dalam hal 3T (Testing, Tracing, Treatment), juga vaksinasi.
Dia mengungkapkan, sebenarnya sejak 5 Juni lalu Lampung jadi juru kunci dalam pelaksanaan vaksinasi. Kemudian sempat naik setingkat pada 29 Juni hingga 2 Juli. Namun pada 3 Juli balik lagi jadi juru kunci dan terus bertahan sampai 10 Agustus.
“Keadaan dua bulan ini jelas menjadi bukti bahwa Pemprov Lampung tidak mengalami perubahan kinerja menjadi lebih baik secara signifikan, terutama soal vaksinasi,” tuturnya.
Sambung Affan, dalam hal Treatment lebih parah lagi, karena angka kematian akibat COVID-19 di Lampung melonjak hampir tiga kali lipat dari rata-rata angka kematian nasional.