Pemkot Metro Gelar Rakor Pembahasan Laporan Instansi Vertikal

Pemkot Metro Gelar Rakor Pembahasan Laporan Instansi Vertikal
Walikota Metro Achmad Pairin memimpin rakor

METRO -  Pemerintah Kota Metro, Lampung, menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas berbagai laporan dari instansi vertikal, Kamis (09/01).

Rakor dihadiri oleh Walikota Metro Achmad Pairin, Wakil Walikota Metro Djohan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro A. Nasir, para Asisten, para Staf Ahli, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Metro, serta Camat dan Lurah se-Kota Metro.

Sekda Kota Metro A Nasir membahas mengenai BPJS Kesehatan yang walaupun anggarannya bertambah, akan tetapi tidak mengurangi jumlah kepesertaan BPJS di Kota Metro saat ini mencapai 82,82%. BPJS juga meminta kerja sama dengan Puskesmas dan RS untuk menggunakan aplikasi BPJS agar lebih mudah untuk mengakses peserta BPJS.

Nasir menambahkan untuk semua kepala OPD yg mempunyai prestasi, baik di kantor maupun di lingkungan masyarakat untuk semuanya dikoordinir oleh Bappeda supaya ini dapat meningkat di tahun yang akan datang

Sementara, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) juga membahas mengenai inflasi tahunan mencapai 2,97% dan angka kemiskinan mencapai 8,68% pada tahun 2019. “Dukcapil berharap pada rakor bulan Februari ada waktu untuk mensosialisasikan aplikasi untuk Sensus Penduduk Tahun 2020,” terangnya.

Selain itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) juga mempunyai program kerja baru yang akan disosialisasikan lebih mendalam, dan meminta dukungan dari pemerintah daerah pada kegiatan ini. Ketua BAZARNAS juga menyampaikan imbauan agar di setiap dinas harus mempunyai 1 pegawai untuk pengambilan zakat di setiap bulannya.

“Agar seluruh ASN bisa berzakat setiap bulannya, tidak hanya menjelang bulan Ramadan saja,” jelasnya.

Walikota Metro Achmad Pairin menanggapi tentang angka kemiskinan yang pada tahun 2019 yang mencapai 8,68 %, tahun 2018 mencapai 9,14 %, tahun 2017 mencapai 9,8 %.

“Di dalam rencana kita mempunyai target paling tinggi mencapai 7,5%, harapan pada tahun 2024 kita harus bisa mencapai angka tersebut. Juga mengenai banjir dan jalan jalan yang rusak akibat kebanjiran Pemerintah kota metro menganggarkan Dana Rp500 juta itupun bila masih kurang bisa ditambah,” tuturnya.