Pemkot Bandarlampung Gelar Rapat Persiapan MTQ ke-52

BANDARLAMPUNG -
Pemerintah Kota Bandarlampung menggelar rapat teknis persiapan MTQ ke-52
tingkat Kota Bandarlampung di Aula Semergo Komplek Kantor Wali Kota setempat, Jumat
(14/4/2023).
Rapat dihadiri Forpimda dengan semua unsur lintas sektoral
di Bandarlampung.
Sekda Kota Bandarlampung Khaidarmansyah sekaligus ex-officio
sebagai Ketua LPTQ Kota Bandarlampung menyampaikan bahwa di Tahun 2023 ini akan
ada banyak momentum besar di Kota Bandarlampung diantaranya menjadi Tuan Rumah
MTQ tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan sekitar September 2023 atau Oktober
2023 mendatang.
"Sebagai rangkaian persiapannya, LPTQ Kota Bandarlampung
akan menyelenggarakan MTQ ke-52 tingkat Kota Bandarlampung pada Awal Mei 2023,
meski dalam skup kecil (tingkat kota) namun 20 kecamatan se-kota Bandarlampung
menjadi tolak ukur, sehingga kesuksesan tingkat kota dapat menjadi pendorong
kesuksesan MTQ tingkat Provinsi," ungkap Khaidarmansyah.
Khaidarmansyah mengingatkan tentang rangkaian kegiatan
persiapan dan penekanannya adalah akan dilakukan cek lokasi pada 28 April 2023
mendatang.
Ada beberapa lokasi yg digunakan selain Lapangan Kalpataru,
yakni Kompleks Balai Krakatau, Masjid Nurul Amal di Kelurahan Langkapura, Masjid
An-Nur di Kelurahan Gunungterang, Masjid Nurul Huda di kelurahan Gunung aAgung,
SMPN 7 Segalamider, SDN 1 Langkapura, SDN 2 Langkapura, dan SDN 1 Gunungagung.
Sementara, Kepala Kementerian Agama Kota Bandarlampung Makmur
dalam pemaparannya lebih membahas kesiapan lokasi Kecamatan Langkapura sebagai
tuan rumah diantaranya tersampaikan tentang sirkulasi devile dan lainnya.
"Mimbar Utama MTQ ditempatkan di Lapangan Kalpataru
Kemiling. Sementara 8 Mimbar lain tersebar di Kecamatan Langkapura, mulai dari
penyiapan peralatan dan kebutuhan mimbar lomba yang spesifik satu sama lain ada
perbedaan dan perlu diantisipasi," paparnya.
Pada kesempatan tersebut Makmur juga menyampaikan kepada
Event Organizer yang mengedepankan entertainment jangan sampai menggerus
nilai-nilai dakwah dan syiar Al-Qur'an, justru ini kesempatan untuk menarik
minat ummat khususnya generasi millenial untuk turut melestarikan budaya dan
wawasan keislaman khususnya Al-Qur'an sebagai bagian dari identitas diri.