Pemkot Bandarlampung Akan Beri Pinjaman Tanpa Bunga ke KWT

Pemkot Bandarlampung Akan Beri Pinjaman Tanpa Bunga ke KWT
Foto: Chicha Lestari/monologis.id

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan memberikan pinjaman tanpa bunga sebesar Rp25-50 juta kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di tiap-tiap kecamatan. Pinjaman tersebut untuk mengatasi inflasi pangan

“Pinjaman ini bukan tanpa bunga, tapi bunganya di subsidi oleh Pemkot Bandarlampung,” ujar Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat menghadiri gerakan tanam cabai KWT Kota Bandarlampung di kawasan Kelurahan Pengajaran, Telukbetung Utara, Senin (12/12/2022).

Kegiatan tersebut merupakan implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama KWT yang dilakukan Bank Indonesia.

Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) atau hari-hari besar nasional harga cabai akan mengalami kenaikan, Eva meminta masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai.

"Penanaman cabai di rumah-rumah ini, sebenarnya pernah kita laksanakan berkali-kali. Namun, saat ini bersama BI mungkin bisa kita lakukan secara intens untuk kota Bandarlampung," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian kota Bandarlampung, Agustini menambahkan, lahan di kota Bandar Lampung pertanian ada sebanyak 634 hektare.

"Tapi kalau dia Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang tidak boleh di alihfungsikan sekitar 182 hektare," ujarnya.

Sementara, Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiyono mengatakan, peningkatan inflasi dilihat dari salah satunya adalah harga bahan pokok yang meningkat. Hal ini yang harus dipertanggungjawabkan dan kita upaya kendalikan.

Saat ini kata Budiyono, inflasi Lampung sampai November 5,9 persen, sementara Nasional 5,2 persen.

"Jika menyangkut kenaikan harga minyak itu  nasional yang bisa mengontrol. Sementara, yang bisa dikontrol oleh daerah termasuk Bandarlampung adalah inflasi pangan," ujarnya.

Budiyono mengaku, pangan sifatnya musiman, oleh karenanya barang yang tak bisa dipenuhi di kota Bandarlampung seperti bawang dan cabai kita harus kerjasama dengan daerah lain.

"Tantangan lain menghadapi Natal dan Tahun baru (Nataru) kita berharap tidak ada lonjakan inflasi. Beberapa hari kedepan bagaimana suplay berjalan dengan baik, dengan memetakan bahan apa yang dibutuhjan dari tiap daerah sehingga harga tidak melonjak," katanya.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan melakukan menjelang Nataru untuk kolaborasi dan koordinasi guna membantu peran apa untuk membantu, seperti kegiatan pasar murah.

"Langkah konkrit jelang Nataru ini supaya masyarakat tidak khawatir. Langkah lain juga kita akan kerjasama antar daerah, agar kedepan kebutuhan bahan pokok misal bawang bisa diminimalisir kelangkaan," tutupnya.