Pemerintah Dinilai Lambat dan Meremehkan Korona

Pemerintah Dinilai Lambat dan Meremehkan Korona
Bagas Setyo Nugroho Ketua Umum HMI Komisariat STT Tekstil Bandung

BANDUNG - Pemerintah dalam hal ini eksekutif dan legislatif dinilai sama-sama tidak serius dalam menangani virus korona. Alih-alih ekonomi, pariwisata dan degradasi moral dari setiap anggota dewan dinilai menjadi faktor utama kehilangannya nyawa penduduk Indonesia yang terjangkit covid-19.

Dilansir IDN Times pada 20 Januari 2020 otoritas kesehatan di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, mengumumkan 3 orang tewas setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus ini.

Bagas Setyo Nugroho Ketua Umum HMI Komisariat STT Tekstil Bandung menilai pemerintah kurang tanggap terhadap situasi di Tiongkok sehingga cenderung mengabaikan kesehatan dan keselamatan rakyat di Indonesia.

"Presiden Joko Widodo terlihat bimbang pada saat memutuskan langkah awal yang cepat untuk memutus mata rantai covid-19 ini. Ekonomi menjadi faktor utama kegalauan pemerintah" kata Bagas, di Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Bagas juga menambahkan seharusnya pemerintah menyiapkan road map khusus terkait dampak jika virus ini merebak di Indonesia.

"Lockdown dalam lingkup kecil adalah solusi terkait kebijakan pemerintah untuk mengatasi virus ini. Hal ini diyakini tidak akan mengganggu perekonomian nasional namun untuk kebijakan distribusi logistik perlu diatur pula oleh pemerintah," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah bukan hanya membuat sebuah kebijakan tapi harus turun langsung terkait pelaksanaan kebijakan. "Gaya blusukan yang sering digunakan oleh Presiden harus dilakukan untuk melihat efektifitas serta mengevaluasi penerapan kebijakan" tegas Bagas.