Pemdes Banua Sibohou Realisasikan Dana Desa 2020

NIAS - Pemerintah Desa (Pemdes) Banua Sibohou Silimaewali, Bawalato, Nias, Sumatera Utara telah merealisasikan dana desa TA 2020 sesuai regulasi yang ada.
Pj Kepala Desa Banua Sibohou Silimaewali, Teheziduhu Hulu mengatakan, realisasi fisik yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah desa diantaranya; pengerasan jalan sepanjang 1.800 meter, pembangunan dwiker plat dua titik, penyaluran BLT DD April sampai Juni sebesar Rp600 Ribu/bulan per kepala keluarga dan dilanjutkan dari Juli hingga September Rp300 ribu per bulan.
“Lalu untuk anggaran penanggulangan COVID-19, anggaran operasional dan pembayaran honor,” kata Teheziduhu Hulu, Kamis (11/02) sore kemarin.
Dia menjelaskan, pada tahap pertama April 2020 dilakukan pengerasan jalan di Dusun VI sepanjang 146 meter.
“Sudah selesai dan pihak Dinas PMD sudah pernah datang untuk mensurvei. Kemudian di Dusun V pengerasan sepanjang 100 meter dan sudah terbayarkan setelah selesai pelaksanaannya,” ungkapnya .
Kemudian pada tahap kedua digunakan untuk pengerasan jalan di Dusun II sepanjang 200 meter, Dusun III 400 meter, Dusun VI 400 meter dan Dusun VII 200 meter.
“Pengerasan di Dusun I diantara Gereja dan rumah sakit sepanjang 56 Meter telah dialihkan di Dusun VII karena warga setempat tidak ada kesepakatan hibah,” ungkapnya.
Sementara untuk pelaksanaan pembangunan 2 dwiker plat, pembangunan dilakukan di depan salah satu rumah warga dan di depan Gereja Hilisalo'o.
“Seterusnya Pemdes bersama tim relawan COVID -19 dari unsur kesehatan, Kamtibmas, Babinsa turut melaksanakan penyemprotan diseknifikan ke rumah-rumah warga serta penyediaan alat cuci tangan, penyedian kaos sebanyak 5 lusin, hal itu semua telah dilaksanaan,” kata Teheziduhu.
Dia juga menjelaskan penyaluran dana BLT yang awalnya dianggarkan dari April sampai Juni untuk keluarga terdampak COVID-19 sebesar Rp300 ribu, diperpanjang sampai September setelah turun surat menteri.
“Maka pemdes telah mengadakan perubahan APBDes 2020, sehingga anggaran dana fisik pengerasan yang sebelumnya telah dimusywarahkan sepanjang 1.800 meter terjadi rekofusing dari pengerasan dikurangi untuk diarahkan ke BLT,” ungkapnya.
Adapun anggaran yang terpangkas untuk dialihkan ke BLT meliputi Dusun II awal perencanaan pengerasan jalan sepanjang 250 meter, terlaksana menjadi 200 meter.
“Dusun III pengerasan jalan sepanjang 500 meter tetapi setelah dilaksanakan musyawarah perubahan APBDes maka yang dilaksanakan menjadi 400 meter dan Dusun VI pengerasan perencanaan awal sepanjang 500 meter tetapi karena ada perubahan maka yang dilaksanakan 400 meter,” ungkapnya.
Terkait pelaksanan anggaran operasional, digunakan untuk membeli kursi sebanyak 3 lusin dan laptop 3 unit. “Semuanya sudah kita musyawarahkan bersama,” ujarnya.
Hal yang sama juga pada anggaran APBDes telah dibelanjakan keperluan pemerintah desa seperti pengadaan pengeras suara, printer, struktur organisasi desa dan tempat penyimpanan data desa.
“Untuk honor sudah kita bayarkan. Pada saat itu kita sudah mengundang semua BPD dan aparat desa tetapi satu kepala dusun yang tidak hadir pada saat pembagian honor tersebut yaitu Kadus VI,” tuturnnya.
Kades menjelaskan, sebelum honor diserahkan, dirinya menjelasakan terkait potongan PPH sesuai pasal 21 sebesar 10% dari honor masing-masing aparat dan perangkat desa.
“Saat itu tidak ada yang keberatan sehingga PPH Pasal 21 telah disetujui dan disepakati bersama,” kata Teheziduhu.
Namun, tambah kades, setelah honor dibagikan salah satu oknum kadus datang kerumahnya untuk mengambil honornya karena pada saat pembagian tidak datang. Oknum kadus tersebut keberatan kalau honornya dipotong 10%.
“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan sesuai petunjuk Camat Bawalato, potongan untuk PPN 10% kita kembalikan,” kata kades.
“Untuk pertanggungjawaban sudah saya sampaikan pada 24 Januari 2021 dan telah selesai serta diterima masayarakat,” imbuhnya.
Teheziduhu mengungkapkan yang menjadi keluhan warga Desa Banua Sibohou Silimaewali hingga saat ini yakni infrastruktur dan penerangan.
"Kami berharap pemerintah daerah untuk memperhatikan pembangunan infaksrutur dan jaringan listrik," kata Teheziduhu.
Kades menyampaikan, jumlah penduduk Desa Banua Sibohou Silimaewali sebanyak 2.125 jiwa. Terdiri dari tujuh dusun dan mempunyai pencaharian berasal dari hasil pertanian seperti; Pinang, Kapulaga, Pisang, dan jagung.
“Petani pisang biasanya menjual hasil panen mereka minimum dua kali dalam seminggu dengan melewati dua titik yaitu di simpang Maduma dahana dan simpang Dusun 4 banuasibohou. Kondisi jalan yang tidak memadai, maka kesempatan tersebut sering terhambat dikarenakan mobil tidak bisa langsung Kelokasi untuk penjemputan hasil pertanian warga untuk dijual keluar dari desa,” ungkap kades.
Ditempat yang sama Kepala Dusun II Faulunasokhi Laia ketika dimintai tanggapan terkait pelaksanan anggaran dana desa 2020 membenarkan sudah direalisasikan.
"Untuk hal -hal yng mencurigakan atau masalah dari awal sampai realisasi pertanggungjawaban setau saya tidak ada masalah, yang lainya saya tidak tau," ungkapnya singkat.