Pembangunan Tiga Gedung Workshop BLK Komunitas di Pesisir Barat Disinyalir Gunakan Pihak Ketiga

Pembangunan Tiga Gedung Workshop BLK Komunitas di Pesisir Barat Disinyalir Gunakan Pihak Ketiga
Foto: Novan Erson/monologis.id

PESISIR BARAT - Tiga Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Pesisir Barat Lampung menerima bantuan pembangunan gedung workshop Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) melalui Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.

Ketiga ponpes tersebut yakni Ponpes Al-Falah Kecamatan Pesisir Tengah, Ponpes Barriqatul Qodiri Kecamatan Pesisir Utara, dan Ponpes Darussolihin Kecamatan Pesisir Selatan, dengan masing-masing ponpes menerima bantuan pembangunan gedung workshop BLK Komunitas senilai Rp500 juta.

Diduga pelaksanaan pembangunan tiga unit gedung workshop BLK komunitas di tiga ponpes berbeda itu dikerjakan oleh pihak ketiga.

Padahal berdasarkan keputusan Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor: 2/434/LP.01.03/II/2021, tentang petunjuk teknis penyaluran bantuan pemerintah pembangunan gedung workshop dan pemberian peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas Tahun Anggaran 2021, dalam bagian pengertian poin nomor 3 menerangkan bahwa bantuan pembangunan gedung adalah bantuan pemerintah dalam bentuk uang untuk pembangunan satu gedung workshop  BLK Komunitas yang dilaksanakan secara mandiri oleh penerima bantuan.

Pengasuh Ponpes Al-Falah Kecamatan Pesisir Tengah, Nurhadi, saat dikonfirmasi, Jumat (28/1/2022), membenarkan bahwa Ponpes Al-Falah dan dua ponpes lainnya menerima bantuan pembangunan gedung workshop BLK Komunitas, dimana masing-masing ponpes menerima bantuan sebesar Rp500 juta.

"Untuk pelaksanaan pembangunannya memang seharusnya dilaksanakan oleh pihak ponpes. Namun karena kita menyadari kurang memahami dalam hal pelaksanaannya, sehingga kami mempercayakan kepada seseorang yang bernama Arlon Wizer untuk melaksanakan pembangunannya," kata Nurhadi.

Nurhadi membantah jika pelaksanaan pembangunan itu dilaksanakan oleh pihak ketiga. "Itu (pembangunan) tidak dilaksanakan oleh pihak ketiga. Akan tetapi Arlon menjadi warga pondok," ucap Nurhadi.

"Dari tiga titik bantuan tersebut yang mengerjakan Arlon semua. Masalah dia memperkerjakan siapa, saya kurang mengetahui," pungkasnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Arlon Wizer, mengatakan pembangunan tersebut dilaksanakan secara swakelola, dan membantah dugaan pelaksanaan pembangunan tersebut yang dikerjakan oleh pihak ketiga. "Pelaksanaan pembangunan itu bukan melalui pihak ketiga, akan tetapi melalui Unit Pengelola Kegiatan dengan struktur yang jelas," kilahnya.

"Untuk Ponpes Al-falah Ketua Unit Pengelola Kegiatan, Benny Fransiskus, Ponpes Barriqatul Qodiri Ketuanya, Arlon Wizer, dan Ponpes Darus Solihin, Doni Efriyansyah," paparnya.

Pembangunan yang sudah dimulai sejak September tahun lalu itu dengan masa pengerjaan selama 120 hari kalender hingga kini belum selesai. "Kalau bangunannya sudah selesai dari tiga bangunan di tiga ponpes itu, hanya tinggal pemasangan instalasinya lagi," pungkasnya.