PDP Lampung Timur yang Meninggal Ada Cairan di Otak

BANDARLAMPUNG – Sebelum dinyatakan meninggal dunia, pasien dalam pengawasan (PDP) coronavirus disease 2019 (COVID-19), perempuan berinisial S (50) asal Lampung Timur, sempat didiagnosa mengidap pengakit kanker otak.
Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Reihana, mengatakan sebelum bertatus PDP, wanita tersebut sempat berobat puskesmas tempat dia tinggal. Pasien tersebut kemudian dirujuk ke rumah sakit swasta di kota Metro. Oleh dokter, ia di diagnosa menderita kanker otak.
Lalu tim dokter merujuk pasien tersebut ke rumah sakit pemeritah di Bandarlampung untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Namun pada 9 April pasien tersebut kembali mengalami sakit kepala, dan keluarga membawa pasien tersebut kembali ke puskesmas dan meminta rujukan ke RS swasta untuk berobat.
"Pasien meminta dirawat di puskesmas setempat selama 2 hari, lalu pada 15 April pasien tersebut masuk ke rumah sakit di Bandarlampung dengan kondisi umum yang menurun," kata dia, selasa (21/04) malam.
Reihana menjelaskan, pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19, dan bekerja di Tangerang.
"Pada 4 April, ia datang dari Tangerang, lalu pada 6 April, ia langsung mengunjungi puskemas dengan keluhan pusing seperti linglung, namun tidak ada keluhan demam, batuk, dan pilek," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana.
Masih kata Reihana, pasien tersebut didiagnosa mengalami pneumonia dan penimbunan cairan pada otak. Lalu pada 20 April pukul 20.10 WIB pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini sample swab dari pasien tersebut sudah diambil dan dikirim ke Litabangkes Jakarta dan sedang menunggu hasil.