PDP Bandarlampung Meninggal Bertambah, Punya Riwayat Penyakit Menular

BANDARLAMPUNG – Seorang pemuda berinisial Z (24), di Bandarlampung yang masuk dalam kategori pasien dalam pemantauan (PDP) coronavirus desease 2019 (COVID-19) meninggal dunia. Dia memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19, Jakarta.
Itu disampaikan juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, Reihana.
Pada 11 April 2020, pasien berinisial Z yang bekerja di Jakarta tiba di Bandarlampung dan selama 3 bulan terakhir ia mengalami sakit pembengkakan di daerah leher sebelah kiri, dan sejak 1 bulan terakhir ia juga sering mengalami demam, namun sering diabaikan oleh pasien tersebut.
Lalu pada 19 April 2020, ia kembali mengalami sakit dengan keluhan batuk, sesak nafas, mual, yang disertai demam. Karena kondisi semakin memburuk, keluarga dibantu RT setempat membawa pasien tersebut ke rumah sakit swasta di Bandarlampung.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit tersebut, memang hasilnya tidak baik, ditemukan TB Paru dan positif HIV," kata Reihana, Selasa (21/04).
Lanjut Reihana, pasien tersebut ditetapkan sebagai PDP, karena ia pernah pergi ke Batam dan baru pulang dari Jakarta. Lalu pada 20 April 2020, pasien tersebut di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeleok dan dilakukan pengambilan swab.
"Hasil swabnya belum keluar. Namun pada 20 April pukul 23.00 WIB pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Masih kata Reihana, pasien tersebut sudah dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh WHO.
Z, merupakan pasien dengan kategori PDP yang meninggal dunia. Tercatat hingga selasa (21/4), sebanyak 55 orang sudah masuk PDP. Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh orang dengan kategori PDP meninggal dunia. 33 orang dinyatakan negative. 15 orang masih diisolasi.