Oknum Dokter di Lampung Timur Diduga Palsukan Akta Cerai

Oknum Dokter di Lampung Timur Diduga Palsukan Akta Cerai
Foto: Ilustrasi/istimewa

LAMPUNG TIMUR - Oknum dokter yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Brajaslebah, Kabupaten Lampung Timur, diduga memalsukan dokumen akta cerai. Dokumen palsu itu diduga digunakan untuk menikahi wanita lain.

Dugaan pemalsuan dokumen tersebut diungkap oleh IC (39), istri sah sang oknum dokter tersebut.

"Saya curiga pada awal Januari lalu menemukan surat pindah domisili perempuan lain di rumah yang pernah kami tempati. Ditambah pada saat di coklit untuk pemilu, kok di stikernya ada tiga nama, petugas pantarlih nya mengatakan dasarnya sama no KK nya sehingga muncul 3 nama didata coklit, yaitu nama saya, suami saya dan istri barunya itu,"jelas IC, Selasa (28/03).

Untuk menyakini Kartu Keluarga (KK) itu, IC mendatangi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Lampung Timur.

"Pada 11 Januari 2023 saya datang ke Capil. Menurut keterangan Capil, suami saya itu datang ke kantor Capil sudah membawa dokumen akta cerai dan buku nikah antara suami saya dengan istri barunya, sedangkan suami saya baru mengajukan cerai pada pertengahan Februari dan saat ini proses perceraian kami masih dalam gugatan dan saat ini sampai tahap mediasi," terangnya.

Artinya, lanjut IC,  suaminya sudah memalsukan akta cerai dan buku nikah, “Masa proses perceraian di Pengadilan Agama belum selesai sudah keluar akta cerai," timpalnya.

Lalu, pada tanggal yang sama IC mendatangi  Kantor Pengadilan Agama untuk memastikan dokumen akta cerai tersebut.

"Setelah di cek nomor registrasinya ternyata akta cerai tersebut bukan nama kami," ungkap IC.

Peristiwa itu lalu dilaporkannya ke pihak kepolisian melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak.

"Sudah saya laporkan ke Polres Lampung Timur masalah pemalsuan dokumen itu, saat ini sedang proses penyelidikan. Informasinya minggu ini istri barunya itu mau di panggil, suami saya  juga pernah meminta saya untuk mencabut laporan itu," ungkapnya

Sementara, oknum dokter berinisial AS (43) saat di hubungi wartawan melalui telepon pribadinya untuk dikonfirmasi tidak merespon dan tidak menjawab.