Nurpiah, Penderita Tumor Ganas Butuh Bantuan

Nurpiah, Penderita Tumor Ganas Butuh Bantuan
Foto: Istimewa

LAMPUNG UTARA -  Nurpiah (66) hanya bisa menahan nyeri dengan perut terus mengalami pembesaran. Itulah pemandangan penderita perempuan paruh baya yang telah berjalan beberapa bulan terakhir.

Warga Desa Pulaupanggung, Abungtinggi, Lampung Utara saat ini menunggu waktu antrean operasi di RSUD Abdul Moeloek, Bandarlampung. Sebab menurut dokter, ia menderita penyakit tumor lympoma (ganas) yang berada di belakang ginjal sebelah kanan dan terus mengalami pembesaran di areal perut dengan rasa sakit tak tertahankan.

"Kita sedih melihatnya bang, karena itu tumor ganas dan dokter bilang harus segera di operasi. Namun, urung dilakukan bulan lalu karena jadwalnya Agustus 2021 ini," ujar Mindus anak sulung dari lima bersaudara, Senin, (18/01)

Pihak keluarga tidak dapat berbuat banyak, setelah diberi jadwal oleh pihak rumah sakit. Sebab, keterbatasan biaya menjadi salah satu kendala. Akhirnya keluarga memutuskan untuk memilih mencari donatur untuk meringankan beban pengobatan.

Diperkirakan biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp50 juta, bila pengobatan lewat jalur umum.

"Kami tak kuasa melihatnya. Sedih bila harus melihat ibu menahan sakit dan tak banyak yang dapat dilakukan. Maklum saja bang pekerjaan saya serabutan dipasar, dan istri hanya dirumah. Saat ini mengurusi segala keperluannya, vonis dari dokter itu sudah sejak November 2020 lalu," terangnya.

Begitu pun dengan saudaranya yang lain (anak). Karena keterbatasan ekonomi memaksa mereka tak terlalu banyak untuk diandalkan. Sehingga jalan satu-satunya yakni memilih dengan cara mencari donatur, hingga dapat menyelesaikan adminitrasi pengobatan yang harus ditanggung.

"Mudah-mudahan dengan cara ini dapat mengetuk hati donatur. Karena tak banyak yang dapat diperbuat. Hanya pada Allah SWT kami berdoa semoga diberikan kelapangan, "imbuhnya.

Pihak keluarga lainnya, Fitriani menjelaskan bahwa saat ini sang ibu tengah berada di tempat kakaknya di Kalianda, Lampung Selatan. Untuk diobati dengan alternatif, sebab, penyakit yang diderita sang ibu telah cukup mengkhawatirkan. Sehingga sering terdengar erangan saat yang bersangkutan menahan rasa sakit.

"Jadi kami coba bawa ke alternatif kebetulan ada kakak di daerah Kalianda Pasar, sekalian melihat susasana baru agar tak bosan. Saya berharap ada dermawan yang dapat ikut membantu, sekadar meringankan beban kami," tambahnya.