Musrenbang RKPD Bandarlampung 2024, Eva Dwiana Minta Dukungan Provinsi di Sektor Pembangunan dan UMKM

BANDARLAMPUNG –
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 di aula gedung
Semergou, Komplek Pemkot Bandarlampung, Kamis (9/3/2023).
Musrenbang RKPD tersebut mengusung tema “Pemantapan
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan, Ekonomi, SDM yang Berkualitas serta
Polhukam yang Inklusif dan Berkelanjutan†dibuka Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung
Fahrizal Darminto.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan tujuan dari
Musrenbang ini untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan RKPD serta
sinkronisasi agenda pembangunan.
Disamping itu, ia juga mengatakan Musrenbang ini menjadi
media interaktif bagi stakeholder untuk memberikan saran serta rekomendasi
kebijakan dalam mendukung implementasi program kegiatan serta anggaran yang ada
di Kota Bandarlampung.
"Harapan kita semua masukan dan saran untuk Kota Bandarlampung,
sehingga Kota Bandarlampung bisa masuk 10 besar tingkat nasional,"
ujarnya.
Dalam menghadapi dinamika pembangunan yang cukup kompleks, Eva
berharap adanya kerjasama yang baik serta dukungan dari Provinsi Lampung
sehingga Kota Bandarlampung bisa meningkat terutama dalam sektor pembangunan
serta sektor UMKM.
Sementara, Sekdaprov Fahrizal mengatakan bahwa berbagai
upaya yang dilakukan pemerintah dalam penguatan ekonomi pasca pandemi COVID-19,
dapat dilihat dari berbagai capaian indikator pembangunan yang menunjukkan
trend positif pada tahun 2022 lalu.
Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya pertumbuhan
ekonomi Provinsi Lampung di tahun 2022 yang bergerak naik dan tumbuh positif
mencapai 4,28% jauh lebih baik dibanding di tahun 2021 yang hanya mencapai
2,79%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandarlampung tahun 2022
sebesar 4,95% tumbuh positif dibanding tahun 2021 yaitu sebesar 3,07%.
Menurutnya, hal tersebut merupakan dukungan positif sehingga
menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.
Selanjutnya, Fahrizal menyampaikan bahwa Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung di tahun 2022 sebesar 4,52%,
sedangkan TPT Kota Bandarlampung tahun 2022 adalah 7,91% lebih tinggi dari
Provinsi Lampung.
Dia berharap dengan meningkatnya minat investasi saat ini di
Kota Bandarlampung dalam sektor jasa dan perdagangan akan menjadi solusi serta
alternatif untuk membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
Fahrizal juga menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan Provinsi
Lampung telah turun yang dimana pada tahun 2021 mencapai 11,67% turun mencapai
11,44% pada Tahun 2022.
Sedangkan untuk Angka Kemiskinan Kota Bandarlampung Tahun
2022 sebesar 8,21%, lebih baik dari capaian Provinsi Lampung sebesar 11,44%.
Dia mengatakan bahwa upaya Penurunan Angka Kemiskinan ini
menjadi salah satu fokus dan tantangan yang harus menjadi perhatian kita
bersama dalam mewujudkan masyarakat sejahtera untuk Rakyat Lampung Berjaya.
Selain itu, Fahrizal menyampaikan bahwa Rasio Gini Provinsi
Lampung pada periode 2021 hingga 2022 menunjukkan angka tren menurun dari 0,314
menjadi 0,313, sedangkan untuk Rasio Gini Kota Bandarlampung Tahun 2022 sebesar
0,369 memiliki angka yang lebih tinggi dari Rasio Gini Tahun 2021 sebesar
0,344.
Ia berpendapat hal tersebut menunjukkan bahwa ketimpangan
pendapatan di Kota Bandarlampung semakin besar.
Fahrizal mengapresiasi langkah Pemkot Bandarlampung yang
berfokus pada pengembangan sektor UMKM dalam mengatasi ketimpangan tersebut.
"Mudah-mudahan ini menjadi suatu solusi sehingga kalau
UMKM kita meningkat, sebagaian masyarakat akan mendapatkan manfaat. Artinya
ekonominya tumbuh, lapangan kerja meningkat," ujarnya.
Selanjutnya, Fahrizal juga menyampaikan bahwa pembangunan
kualitas Sumber Daya Manusia yang ditunjukkan dengan angka IPM pada tahun 2022
Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 0,55 poin
menjadi 70,45, sedangkan IPM Kota Bandarlampung tahun 2022 sebesar 78,01 dan
termasuk kategori tinggi.
"Saya berharap Bandarlampung dapat terus meningkatkan
terhadap capaian IPM yang ada dalam upaya mendongkrak capaian IPM Provinsi
Lampung," ujarnya.
Dari capaian-capaian pembangunan tersebut, Fahrizal berpesan
agar dalam penyusunan RKPD Tahun 2024 dapat benar-benar memperhatikan data-data
makro dan kondisi sosial yang terjadi serta terus meningkatkan prestasi untuk
capaian-capaian yang lebih baik.
Ia juga menyampaiakan beberapa pilar pembangunan yang perlu
disinergikan oleh Kota Bandarlampung, yaitu Pilar infrastruktur dan
pengembangan wilayah, Pilar ekonomi yang meliputi pertumbuhan sektor
perdagangan dan jasa dengan penguatan sektor ekonomi kreatif dan digitalisasi
ekonomi serta penguatan peran Kota sebagai pendukung pembangunan sektor pariwisata
di Provinsi Lampung.
Selanjutnya, Pilar sosial yang meliputi peningkatkan
Kualitas Hidup Masyarakat melalui peningkatan pelayanan Kesehatan masyarakat,
Pilar Hukum dan Pemerintahan yang meliputi strategi penguatan Reformasi
Birokrasi melalui Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Fahrizal mengapreasiasi langkah Pemkot Bandarlampung yang
sedang memangun Mall Pelayanan Publik dan ia juga menegaskan bahwa Pemerintah
Provinsi Lampung akan terus mendorong Kabupaten lain untuk memiliki Mall
Pelayanan Publik demi memudahkan masyarakat.
Selanjut, ia menjelaskan bahwa Pilar Lingkungan juga
diperlukan dengan meliputi usaha dalam meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
agar masyarakat dapat menikmati lingkungan yang lebih baik, bersih dan indah.
Sebagai informasi, Pemerintah Pusat telah menyusun tema RKP
Tahun 2024, yaitu “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutanâ€.
Selaras dengan tema tersebut, Provinsi Lampung juga telah
menetapkan tema RKPD Tahun 2024 yaitu “Pemantapan
Transformasi Ekonomi Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Menuju Rakyat
Lampung Berjayaâ€.
Fahrizal berharap akan terus ada sinergi antara pemerintah
Kota, Provinsi maupun Pusat sehingga dapat saling mendukung capaian
pembangunan.