Musrenbang Kecamatan Harus Selaras Dengan Visi Waykanan

WAYKANAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Waykanan, Lampung, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Tahun 2022.
Musrenbang kali ini dilakukan secara virtual melalui zoom meeting oleh tiga kecamatan sekaligus, yakani; Blambanganumpu, Umpusemenguk dan Negeriagung, Senin (21/02/2022).
Bupati Waykanan Raden Adipati Surya dalam arahannya mengatakan Musrenbang Kecamatan ini landasan perencanaan pembanguan Tahun Anggaran 2023.
“Pada Musrenbang Tingkat Kecamatan ini, diharapkan dapat memperhatikan keselarasan dengan visi Kabupaten Waykanan Tahun 2021-2026 yaitu Waykanan unggul dan sejahtera, memperhatikan skala prioritas yang menjadi kebutuhan utama mengingat terbatasnya sumber daya yang tersedia, serta sinergitas antarprogram dan agenda pemerintah daerah, pemerintah kampung, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” ujar Adipati.
Selanjutnya, terkait beberapa isu penting yang perlu perhatian dalam penyusunan program 2023 seperti Pandemi COVID-19 yang belum berakhir dan masih perlu waktu upaya penanggulangannya yaitu Kasus Konfirmasi Positif (Januari sampai 13 Februari 2022) sebanyak 144 kasus, Data Vaksinasi dosis 1 sebanyak 317.082 (92,91%), vaksinasi dosis 2 sebanyak 224.514 (65,79%) dan vaksinasi dosis 3 sebanyak 3.627 (1,06%).
“Kondisi ekonomi yang belum pulih, ditandai masih rendahnya pertumbuhan, namun demikian lapangan usaha pertanian dan industri pengolahan merupakan lapangan usaha yang sangat potensial untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi serta Kemampuan birokrasi yang perlu terus ditingkatkan seiring meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang semakin efisien dan efektif,” tutur Adipati.
“Kita juga memiliki arah kebijakan pembangunan Tahun 2023 yaitu Meningkatkan pembangunan SDM melalui Pelayanan Kesehatan seperti penanganan COVID-19 untuk mempertahankan Zona Hijau, Pelayanan Pendidikan yang merata dan terjangkau bagi seluruh peserta didik serta Perlindungan sosial bagi penyandang masalah sosial, perlindungan anak dan perempuan serta pemberdayaan masyarakat miskin,” lanjut dia.
Lalu, pembangunan ekonomi sebagai pemulihan dampak ekonomi akibat COVID-19, dilakukan dengan upaya mendorong peningkatan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, mengembangkan usaha mikro, pariwisata dan ekonomi kreatif dengan target utama berkembangnya kelompok tani, kelompok usaha hasil pertanian, koperasi dan usaha mikro.
“Kemudian melestarikan lingkungan hidup, meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan melalui perbaikan manajemen birokrasi dan pelayanan masyarakat, dengan target utama meningkatnya indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dalam kategori hijau,” ucap Adipati.