Mosun Raya Berpotensi Jadi Sentra Pertanian di Maybrat

MAYBRAT - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Maybrat, Marthen Howay memimpin panen perdana jagung hibrida milik kelompok tani Srahwata yang berlokasi di Dusun Ayamene, Kampung Mosun, Distrik Aifat Utara, Maybrat, Papua Barat, Selasa (07/09) kemarin.
Kehadiran Marthen Howay didampingi Sekretaris Dinas Aleks Kambu dan jajaran disambut antusias warga empat kampung di Mosun Raya.
Marthen Howay memberi apresiasi dan penghargaan kepada kelompok tani Srahwata. Ia mengatakan, panenan jagung tersebut sebelumnya merupakan bantuan APBN tahun 2020 dalam bentuk benih varietas unggul hibrida yang ditanam kelompok tani pada awal Juni lalu secara swadaya dan tradisional.
Meski tradisional, kata Marthen, petani Srahwata dinilai mampu dan berhasil menunjukkan bahwa mereka telah melakukan pembangunan di sektor pertanian walau dalam skala kecil dan terbatas. Sementara, soal sarana prasarana menjadi perhatian penuh pemerintah.
"Walaupun cara bertaninya masih tradisional, tapi daerah ini sebenarnya berpotensi kalau didukung dengan sarana prasarana yang memadai serta adanya perhatian pemerintah yang selalu kontinyu kepada petani. Saya sebagai Kepala Dinas Pertanian yakin bahwa daerah ini juga bisa mampu menyuplai hasil yang ada sebagai hasil unggulan kita dari Kabupaten Maybrat," kata Marthen.
Menurutnya, petani Srahwata maupun petani di Maybrat pada umumnya masih bergantung pada ketersediaan hasil alam dalam menjamin kelangsungan hidup mereka, sehingga dampak dari pandemi COVID 19 ini rata-rata hampir tidak dirasakan langsung oleh masyarakat. Mereka justru tetap berkebun seperti biasa.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mencari sebuah formula yang tepat guna mengembangkan pertanian di Maybrat seperti membentuk wadah kelompok tani dan memetakan potensi lahan yang ada. Hal itu agar petani Maybrat menjadi petani yang benar-benar profesional dalam menyuplai komoditi unggulan yang dapat menjawab kebutuhan pasar.
"Nah ini semua menjadi referensi kami di dinas, ini ibaratnya seorang dokter mendiagnosa penyakit, jadi kita akan mendiagnosa semua potensi yang ada dulu lalu kita merekomendasikan bahwa daerah ini cocok mengembangkan komoditi ini, yang ini cocok untuk ini dan sebagainya. Ini sehingga kita bisa menjawab kebutuhan pasar," tuturnya.
Dirinya melanjutkan, bahwa strategi yang sementara dicanangkannya demi pembangunan pertanian di Maybrat ini sebenarnya sejalan dengan program Diklat PIM II yang tengah diikutinya. Dia mengangkat judul tentang "Strategi Membina Kelompok Tani Di Kabupaten Maybrat Untuk Meningkatkan Produktifitas Pertanian"
Paskalis Korain, perwakilan empat Kepala Kampung Mosun Raya didampingi Ketua Kelompok Tani Srahwata Nikodemus Turot mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen mendukung penuh setiap program yang diturunkan oleh pemerintah terkait pembangunan pertanian di wilayahnya, hanya saja pihaknya mengaku terkendala soal pendanaan, pemasaran hasil, dan sarana prasarana pendukung lainnya, sehingga perhatian pemerintah sangat diharapkan.
Pada kesempatan tersebut Marthen Howay menyerahkan bantuan stimulan sekaligus sebagai perangsang kepada kelompok tani Srahwata sebesar Rp5 juta. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Ketua Kelompok Tani dihadapan Kepala kampung dan seluruh anggota kelompok tani.