Mitos atau Fakta? Berjemur Matahari Bisa Bunuh Covid-19

BANDARLAMPUNG-Aktivitas berjemur antara jam 10 pagi – 11 siang, kini jadi tren baru di masyarakat ditengah pandemi covid-19 yang belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.
Sebagian masyarakat meyakini berjemur dapat membunuh virus korona. Benarkah demikian?
Faktanya, anggapan bahwa panas maupun sinar ultraviolet (UV) yang dihasilkan oleh matahari dapat membunuh SARS-CoV-2 belum didukung oleh bukti ilmiah sehingga kebenarannya masih dipertanyakan, setidaknya begitulah yang dikatakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dilansir dari USA Today, asisten profesor virologi dari Chulalongkorn University, Thailand yakni Pokrath Hansasuta mengatakan jika sinar UV kemungkinan memang bisa membunuh virus korona penyebab covid-19. Akan tetapi, hal ini hanya bisa terjadi apabila intensitas paparannya sangat tinggi, dan paparan sinar UV alami dari matahari dianggap belum cukup untuk itu.
Paparan sinar UV dalam intensitas tinggi hanya bisa didapatkan melalui lampu atau sumber cahaya buatan lainnya. Sayangnya, hal ini sangat tidak disarankan karena berpotensi menyebabkan iritasi bahkan kerusakan pada kulit.
Jadi, berjemur saat covid-19—setidaknya hingga saat ini—bisa dikatakan hanyalah mitos belaka sehingga tidak bisa Anda jadikan cara utama untuk melindungi diri dari wabah tersebut.
Meski berjemur saat wabah korona (covid-19) memang tidak bisa melindungi diri anda dari virus tersebut, akan tetapi bukan berarti anda jadi enggan untuk melakukan aktivitas ini.
Berjemur sejatinya merupakan aktivitas yang menyehatkan karena sinar matahari merupakan salah satu sumber nutrisi alami bagi tubuh.