Millenial Sebut Bonus Demografi adalah Peluang dan Tantangan ke Depan

Millenial Sebut Bonus Demografi adalah Peluang dan Tantangan ke Depan
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Indonesia memiliki peluang bonus demografi penduduk usia muda berkisar antara 170,9 sampai 187,6 juta jiwa pada 2020 sampai 2030. Bonus demografi ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi generasi milenial Indonesia. Akan tetapi, jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi tantangan tersendiri ke depannya.

Itu disampaikan Anggota DPR RI dari kalangan milenial, Puteri Anetta Komarudin dalam acara Webinar yang diselenggarakan oleh Penggerak Millenial Indonesia (PMI) pada, Rabu (30/12).

Menurut Puteri, bonus demografi tidak hanya menjadi peluang bagi generasi saat ini, tetapi ia juga berpotensi menjadi tantangan.

"Memang kita tahu bahwa bonus demografi bisa memberikan ruang, tetapi ia juga memberi tantangan besar bagi kalangan produktif, yang paling penting adalah pengelolaan SDM ekonomi kreatif ini bisa membuat produk yang bermanfaat serta mempunyai nilai tambah bagi masyarakat," ujarnya.

Oleh sebab itu, meminta kepada generasi milenial agar hal-hal produktif tidak disangkutpautkan dengan uang.

"Melakukan hal yang produktif tidak selalu dikaitkan dengan uang. Tantangan kita sebagai anak muda tidak tergantung pada masalah pendidikan saja, tetapi juga pada masalah perbaikan ekonomi itu sendiri," tandas Puteri.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB HMI, Taufan Ihsan Tuarita menyebut generasi mileneal harus disiapkan potensinya semaksimal mungkin, yang tujuannya adalah untuk menyiapkan mereka dalam menghadapi bonus demografi dan era globalisasi yang cukup masif.

Secara praktis, Founder Rumah Millenial Indonesia, Sahat Martin Siruat mengajak generasi milenial untuk menangkap peluang usaha di sektor ekonomi dengan cara memanfaatkan pelbagai platform media sosial.

"Kita harus menangkap peluang usaha dengan memanfaatkan pelbagai platform media sosial," tuturnya.

Di sisi lain, Mantan Presiden Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sultan Rivandi mengatakan, untuk bisa meminimalisir pengangguran, generasi milenial harus mampu terus mengasah mental dan cara berpikir.

"Hal ini bertujuan untuk dapat mengetahui potensi dalam diri setiap individu," ucap Sultan.

Untuk diketahui, acara yang dimoderatori oleh Ilka Sawidri tersebut berjalan sekira 3 jam, dengan menghadirkan Putri Aneta Komarudin (Anggota DPR RI), Taufan Tuarita (Sekjend PB HMI), Sahat Martin Sinurat (Founder Rumah Millenial Indonesia), Sultan Rivandi (Founder CentennialZ) dan Jackson Kumaat yang mewakili Haris pertama selaku Ketua Umum DPP KNPI, yang kebetulan berhalangan hadir.