Menjemput ANNA Part-2 ( Serial Fiksi Bersambung )

oleh : Erizeli Jely Bandaro
“ Jaka, ada informasi penting dari Zurich. Anna melakukan layering asset dengan group konglomerat wall street.” kata team ICF ketika bertemu dengan saya di Myanmar.
“ Siapa yang atur?
“Sepertinya Agent Hizbullah yang punya koneksi dengan Senat. “
“Yakin kamu?
“ Kita punya orang dalam di OJK New York. Bahaya Jaka. Keliatannya Anna akan kena trap. Saya menyampaikan pesan dari markas ICF, agar kamu keluarkan Anna dari Offshore Fund Connection. Kamu pastikan kuasai Code Anna agar kita bisa bargain dihadapan Tel Aviv. Untuk keamanan orang orang kita. Kalau sampai mereka trap, Anna akan dihabisi dan kemungkinan daftar orang kita akan diketahui oleh Tel Aviv. Anna tidak terlatih menghadapi siksaan berat Agent mossad.“
“ Ok.” Kata saya segera keluar dari acara pesta di Yangon.
***
Setelah sebulan di rawat di Dubai, Anna di tugaskan ICF di Dubai. Dia tidak lagi diterjunkan di lapangan. Tugasnya sebagai analis. Saya ditugaskan ICF untuk menjadi mentor dia di pos yang baru. Suatu saat dia menghubungi saya untuk bisa bertemu. Saya sanggupi untuk bertemu di Hongkong. Kami bertemu di sebuat resto di kawasan financial center Hong Kong.
“ Saya tidak tahu harus bicara apa lagi, Jaka” katanya ketika duduk di sebelah saya sambil memandang kearah Harbour dari top floor. Wajahnya nampak mendung. “ ICF tugaskan saya di Dubai. Teman teman Hizbullah kini menjauhi saya. Sepertinya semua sepakat untuk mengucilkan saya dari perang yang saya kehendaki. “
Saya hanya diam. Siap menjadi pendengar yang baik. Saya tahu dia butuh saya sebagai orang yang mengerti obsesi dia.
“ Jaka, ketidak adilan sudah sangat parah di bumi ini. Lihatlah AS ketika wallstreet tumbang, solusi krisis adalah memberikan dana bailout perbankan. Uangnya dari US Treasury. Perbankan yang dapat dana bailout harus menggadaikan sahamnya kepada Pemerintah AS. Tujuannya mulia. Agar sektor perbankan kembali melaksanakan fungsi agent development mendorong sektor real. Tapi uang bailout itu tidak dipakai untuk misi agent development. Uang itu di lempar ke pasar uang negara emerging market. Uang mengalir deras ke negara emerging market, yang tentu di terima dengan suka cinta. Perbankan AS mendapat bunga tanpa harus kerja keras dan ambil resiko seperti mereka bekerja menyalurkan dana ke dunia usaha.
Kamu tahu, pendapatan bunga dari negara emerging market itu selama 8 tahun, lebih dari cukup membayar kembali dana bailout itu. Artinya pada akhirnya yang membayar krisis moneter di AS adalah negara emerging market sendiri. Negara lain. Bahkan dunia. Kamu tahu, kan ? Sementara sekarang negara emerging market mulai kesulitan likuiditas sejak AS menarik dana dari pasar. Yang tersisa kini adalah masalah hutang negara emerging market. Mereka terjebak berhutang dengan skema untuk kepentingan AS. By system AS telah menzolimi negara berkembang, yang masih bergelut mengatasi kemiskinan. Orang awam tidak paham soal ketidak adilan ini, Jaka. Kita orang terpelajar yang pahami. Ini harus diperangi. Perang system.
“ Dan apa bedanya dengan kita? Kata saya dengan tersenyum.
“ Kita mengambil secuil tapi bukan untuk kita. Untuk kemanusiaan.”
“ Memberi amunisi hizbullah terus berperang di Suriah, libanon, di Gaza, Yaman”
“ Ya itu harus dilakukan. Ini perang!
“ Lantas apa hasilnya sekarang ? Anak anak jatuh korban. Para wanita jadi janda. Orang tua kehilangan anaknya. Tidak ada yang untung.
“ Mereka memang mati tapi mereka kekal disisi Tuhan. Ini masalah Amar ma'ruf nahi munkar ”
“ Bagaimana bisa yakin ? Apakah kamu tahu apa rahasia Allah? Amar ma'ruf nahi munkar seharusnya menghadapi yang munkar itu dengan cara yang ma'ruf . Engga bisa dengan cara yang munkar. Seharusnya kejahatan dihadapi dengan cinta, dengan cara baik. Karena cinta akan selalu berbalas Cinta.
“ Ya sih. “ Dia menghela nafas.
“ Jadi…”
“ Entahlah. Tapi tolong yakinkan ICF agar kembali tugaskan saya di lapangan. “
“ Engga janji”kata saya angkat bahu.
Dia tampak murung.
“ Anna...” seru saya.
“ Ya Jaka”
“ Kamu harus keluar dari offshore fund connection. Serahkan ke saya” kata saya dingin. Dia terkejut. Wajahnya dipalingkan ke arah kaca jendela “ Darimana kamu tahu ?” katanya tampa melihat ke saya. “ Ok. Untuk apa?
“ Untuk keselamatan kamu”
“ Kamu mengancam saya?
“ Saya tidak punya pilihan, Anna. Ada banyak anggota Team ICF yang nyawanya terancam gara gara itu”
“ Mereka semua siap mati sahid. “
“ Tapi perjuangan masih panjang. ICF harus Closed file berhubungan dengan hizbullah. Its over”
“ Saya mualaf dan masuk ke jaringan Hizbullah karana panggilan Allah. Jihad!
“Ya, aku maklum tekadmu. Tapi masuk ke wilayah politik bukan dunia kita. Tidak akan ada objektivitas jika perjuangan kita masuk ke wilayah politik. Ini wilayah abu-abu. Tidak akan cukup kemampuan kita untuk mengubahnya. Hanya Tuhan yang bisa. Tugas kita hanya berada di belakang mereka yang menjadi korban akibat politik kekuasaan di mana saja berada. Sebisa mungkin yang lapar kita beri makan, yang sakit kita obati, yang tidak ada rumah kita beri rumah, yang tidak ada pakaian kita beri pakaian. Hanya itu. Yakinlah bila ini terus kita lakukan, by the time, akan ada perubahan. Bukankah Tuhan tak menginginkan perubahan sekali jalan beres tapi ingin perubahan terjadi terus-menerus secara sunatullah agar semua menjadi pembelajaran bagi orang yang beriman. Ya, kan?”
“ Ya..” katanya seraya menunduk melihat lantai.
“ Berikan ke saya token euroclear agar saya ambil alih dan kemudian selanjutnya urusan saya menyelesaikan dengan pihak connection kamu. Yakinlah setelah ini semua akan kembali seperti semula. Semua akan baik baik saja.”
Dia langsung berdiri dan melangkah menjauh dari saya. Petugas mengatakan kepada saya bahwa Bill sudah dibayar oleh Anna. Dia sudah menghilang dari restoran itu. Saya hanya menghela nafas panjang. Saat sekarang Anna aman karena ICF berjanji akan mengembalikan mutual fund yang dia curi melalui transaksi credit link note di London. Tapi bila kesabaran Agent Israel habis, dia akan dihabisi. Waktu saya untuk membujuk atau merebut code akses TRUST account tersebut dari ANNA.
BERSAMBUNG.