Membanggakan! Aisha dan Neby Boyong 11 Medali Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia

Membanggakan! Aisha dan Neby Boyong 11 Medali Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia
Foto: Istimewa/dok.pribadi

JAKARTA-Dua kakak adik, Aisha Kintan Katiluna dan Neby Raihana Zahra, meraih 11 medali di Turnamen Akademik Pelajar Kelas Dunia atau World Scholar’s Cup (WSC) Tournament of Champions (TOC), di Yale University, USA.

Kedua putri dari pasangan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dan Duma Intan Karenina itu menjadi duta Indonesia, dari Sekolah di Binus School Simprug Jakarta, berlaga di Amerika sejak 2-8 November 2023.

Aisha Kintan Katiluna, kelahiran Bandung, 18 Juli 2010 adalah siswi kelas 8 SMP Binus School Simprug, meraih dua emas masing-masing untuk writing essay dan team bowl.

Aisha juga meraih lima perak dari Science, Literature, Special Subject, Team Countdown, dan Scholars Challenge.

Sementara Neby Raihana Zahra, kelahiran, Jakarta,14 Desember 2011, pelajar kelas 6 SD, meraih empat perak untuk Cria Award, Team Debate, writing essay, dan scholars bowl.

Aisha dan Neby mengaku sangat terharu dan bangga bisa ada di salah satu Universitas bergengsi didunia, dan bisa bersaing dengan pelajar di seluruh dunia dalam babak final.

"Kami terharu campur bangga, bisa gabung di kancah international," kata Aisya didampingi Neby dan Sang Ibunda, Rabu (8/11/2023).

Aisha berharap ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat ini, nantinya bisa ditularkan dengan teman-teman di tanah air. "Semoga nanti pulang  ke tanah air dan bisa menginspirasi temen-temen Indonesia. Kita bangga menjadi bagian anak bangsa yang siap menuju Indonesia emas," kata Aisha.

Indonesia patut bangga memiliki banyak generasi muda penerus bangsa yang tak kenal lelah untuk terus mengembangkan minat, bakat serta kompetensinya di berbagai bidang dan meraih banyak prestasi, termasuk Aisya dan Neby.

Selamat untuk Aisha dan Neby yang telah berhasil meraih prestasi  membanggakan untuk orang tua, Binus School, dan juga Indonesia.

"Semuanya ini banyak dipengaruhi oleh motivasi anak-anak karena keikutsertaan dalam kompetisi pelajar dunia ini merupakan inisiatif dari anak-anak," kata Intan.

"Bagi kami orang tua di bimbing sekolah sebagai pendidik adalah hal yang paling berpengaruh terhadap prestasi yang mereka raih. Anak anak juga semangat banget," tambahnya.

Sebelum ke Yale University USA, Aisya dan Neby, mengikuti lomba di Korea Selatan. Dari ajang di Korea, Aisha dan Naby mengikuti final di USA.

"Perjalanan Aisha dan Neby sampai tahap akhir dan meraih medali World Scholar’s Cup Tournament of Champions merupakan sebuah proses yang penuh dengan cerita, Aisha dan Neby berhasil sampai di titik ini setelah melalui Regional Round di Jakarta, dan Global Round di Korea Selatan," ujar Intan.

Secara total terdapat lebih dari 1600 pelajar dari 45 negara dengan bentuk kompetisi yang sama yakni team debate, collaborative writing,  challenge, dan scholar's bowl.

Ada team debate, collaborative writing,  challenge, dan scholar's bowl. Selain itu juga ada kegiatan non-akademik seperti scavenger hunt, lalu ada juga culture fair.