Membaca Pendidikan Seni dalam Siasat Khatulistiwa

Membaca Pendidikan Seni dalam Siasat Khatulistiwa
Foto: Istimewa

TULANGBAWANG BARAT - Sekolah Seni Tubaba akan menggelar diskusi publik mengusung tema "Membaca Pendidikan Seni dalam Siasat Khatulistiwa".

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY), dan akan berlangsung di Kota Budaya Uluan Nughik, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, Lampung, pada Selasa (17/5/2022) besok.

“Hadir sebagai narasumber yaitu Alia Swastika selaku Direktur YBY, dan Karen Hardini Staf Program dan Riset YBY," ungkap Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Anggara, Senin (16/5/2022).

Dikatakan Semi, acara ini nantinya dibuka dengan penampilan karya anak-anak Sekolah Seni Tubaba seperti, pameran seni rupa anak “Perjalanan Karet” dan pertunjukan tari “Nenemo”.

"Sebagai rangkaian penutup putaran I khatulistiwa Biennale Jogja Equator (BJE), melalui berbagai diskusi. YBY berupaya untuk membuka ruang dialog dan diskusi seluas-luasnya atas gagasan dasar dan konsep-konsep yang muncul selama berlangsungnya BJE dimunculkan kembali dalam beragam bentuk presentasi untuk memperluas wacana dekolonisasi seni dan praktik penciptaan dalam kaitannya dengan pergeseran konteks sosial, politik, global atau situasi di Indonesia sendiri, termasuk dalam konteks pendidikan seni," terangnya.

Lanjut dia, kegiatan ini  adalah salah satu cara bagaimana sejarah seni Indonesia bisa menjadi bagian dari ruang pembentukan identitas yang berdaulat.

"Bagaimana kita memberikan daya tawar kritis terhadap percakapan ekosistem dan infrastruktur seni yang selama ini didominasi oleh sistem seni Barat. Bagaimana pengetahuan dibentuk berkaitan dengan bagaimana sistem pemikiran Barat tentang pendidikan seni mempengaruhi diskursus pengetahuan dalam Pendidikan di Indonesia," tuturnya.

Semi menambahkan, bagaimana kita bisa menunjuk pengetahuan lokal sebagai pijakan bagi sistem berpikir baru yang lebih dekat dengan realitas dan praktik pendidikan seni di Indonesia sendiri, atau kebudayaan Nusantara dan Khatulistiwa secara lebih luas.

"Untuk itu saya mengucapkan rasa syukur, acara ini juga didukung oleh Taman Budaya Yogyakarta serta Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat," tutupnya.