Masyarakat Bunin Aceh Timur Butuh Bidan PNS

ACEH TIMUR - Masyarakat tiga dusn di Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Aceh membutuhkan bidan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menetap di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) setempat. Warga juga mengusulkan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu).
Tokoh masyarakat Buni, Tgk Husin atau Aman Sunar mengatakan, bidan PNS sangat dibutuhkan ibu-ibu hamil, melahirkan dan balita.
“Di desa ini sudah lama tidak memiliki bidan desa. Para ibu hamil yang akan memeriksakan kandungannya harus ke klinik swasta di Kecamatan Penaron,” ujarnya, Senin (22/03).
Begitu juga dengan nasib ibu-ibu yang mau melahirkan terpaksa di bantu oleh bidan gampong (desa) di rumah masing-masing atau melahirkan ke puskesmas atau klinik swasta di Penaron
“Di Puskesdes yang terletak di Dusun Karangkuda tidak ada bidan. Adapun bidan bakti yang ditugaskan di puskesdes ini tinggalnya di Desa Arul Durin, hanya seminggu sekali datang ke Puskesdes. Selama ini yang kami lihat aktif tinggal di Puskesdes hanya Mahidin selaku petugas perawat kesehatan. Kan tidak mungkin ibu-ibu hamil dan melahirkan di bantu perawat kesehatan,” ujarnya.
Senada disampaikan toko masyarakat lainnya, Bukhari Muslim. Menurutnya, warga yang hendak berobat ke Puskdesde tidak hanya siang hari.
“Seperti kejadian pada 15 Maret lalu. Anak abang saya yang bernama Sinar Payong sudah tiga malam terbaring di rumah mau melahirkan dan sangat membutuhkan pertolongan karena bidan tidak ada terpaksa di bawa ke klinik Delima Penaron dan akhirnya di bawa ke RR Graha Bunda Idi karena harus segera di operasi,” ujarnya.
Begitu juga dengan Karmila, warga Dusun Karangkuda. “Pada 19 Maret lalu tiba-tiba terjadi pendarahan dan keguguran sehingga sangat membutuhkan pertolongan bidan, tapi karena bidan tidak ada terpaksa saya menghubungi pihak puskesmas Serbajadi minta tolong untuk segera mengirimkan ambulans untuk membawa pasien tersebut ke RS Graha Bunda Idi,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, mengingat luasnya wilayah Desa Bunin, status Puskesdes yang di bangun sejak 2008 dinilai sudah tidak layak
“Denganjumlah penduduk sebayak 1238 jiwa sementara di Puskesdes tersebut hanya ada 1 orang perawat jadi kami nilai sudah tak layak. Sedangkan untuk ke Puskesmas Serbajadi jaraknya 31 km dan Puskesmas Penaron 13 km. Sementara ke RSUD Zubir Mahmud Idi 80 km,” ujarnya