Masyarakat Aceh Perantauan Galang Donasi Bertajuk Piasan Makmeugang

Masyarakat Aceh Perantauan Galang Donasi Bertajuk Piasan Makmeugang
Raihana Diani

BANDA ACEH - Masyarakat Aceh di perantauan menggelar aksi penggalangan donasi bertajuk "Piasan Makmeugang” di media sosial facebook sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas penyebaran wabah korona yang berdampak pada ambruknya pendapatan ekonomi warga, khususnya kepala keluarga perempuan.

Demikian disampaikan inisiator Piasan Makmeugang, Raihana Diani kepada monologis.id, Minggu (12/04).

Raihan menyebutkan, aksi ini dilatarbelakangi oleh rasa solidaritas sesama masyarakat Aceh di perantauan yang mencoba ikut berkontribusi atas permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.

"Baru beberapa juta yang terkumpul. Aksi ini akan berlangsung hingga H-3 Ramadhan. Setiap hari kita menampilkan sesuatu. Bantuan akan kita prioritaskan kepada perempuan kepala keluarga," terang Raihan melalui sambungan telepon.

Lebih lanjut aktivis perempuan yang pernah gigih berjuang saat Aceh dalam kondisi operasi militer  memprotes kebijakan negara pada masa konflik Aceh itu mengatakan sangat menyadari tentang krisis ekonomi yang dirasakan oleh perempuan kepala keluarga di Aceh akibat wabah korona ini, sehingga berimbas sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kita sadari betul itu. Makanya, kita bersama teman-teman Aceh yang ada di Australia seperti Munawar Ajes, dan Murtala, coba berdiskusi apa yang bisa kita lakukan. Hasilnya, timbul ide seperti ini," jelas ibu dua anak yang saat ini bermukim di Surabaya.

Raihan berharap masyarakat Aceh tetap menjaga kesehatan, jaga jarak dan tidak menyepelekan wabah korona ini.  "Wajib bagi kita untuk berikhtiar, namun semuanya tetap kita serahkan kepada yang maha Kuasa semoga musibah ini segera berlalu dan kita bisa menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan dengan khusyuk," pintanya.

 "Dalam kondisi seperti ini, solidaritas kemanusiaan sangat penting. Bagi kita yang punya kelebihan mari berbagi untuk yang membutuhkan. Bagi yang diberi kesehatan, mari kita menghargai kesehatan itu, dan juga jangan semena-mena juga. Karena walaupun kita sehat, bukan tidak mungkin orang lain di sekeliling kita yang tertular," tambah Raihana.

Aksi penggalangan dana yang dilakukan Raihan cukup unik. Berdasarkan pengamatan monologis pada laman media facebook Raihana Diani, setiap harinya dipenuhi oleh aksi bermusik yang dilakukan secara live oleh rekan-rekan netizens.

Sebut saja aksi memukau anggota DPR RI yang juga seorang musisi Aceh Rafli membawa lagu andalannya 'Aneuk Yatim' yang dinyanyikan secara akustik. Atau, kiprah sekumpulan anak-anak LBH Banda Aceh yang dimotori Aulianda Wafiza saat menembangkan salah satu lagu grup band Jamrud, 'Asal British' Jamrud. Juga aksi sejumlah anak-anak Australia yang menyanyikan lagu fenomenal 'Bento' dibawah menawannya bunyi akustik yang dimainkan Murtala, pengajar seni asal Aceh di Australia, beberapa individu dan komunitas seni di Aceh ikut berpartisipasi dalam  aksi tersebut.

Juga ada serangkaian kegiatan lelang buku karya asli dari tokoh penulisnya dan sejumlah karya-karya lainnya.

Raihan dan teman-temannya berharap aksi ini mendapat dukungan dari masyarakat luas, khususnya pengguna medsos facebook.  "Teman-teman senang melakukan ini dan semua yang tampil itu merekam dari rumah dengan sukarela," ucap Raihan.