Mantan Pengguna Narkoba Dukung Bupati Dirikan Pusat Rehabilitasi

LAMPUNG UTARA – Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara dengan menggandeng Badan Nasional Nartkotika Kabupaten (BNNK) Waykanan melaksanakan tes urine terhadap para Pegawai Negeri Sipil (PNS) diapresiasi berbagai pihak.
Sebab, sejauh ini tercatat baru pertama kalinya di lakukan oleh pemerintah Kabupaten setempat.
"Apalagi bila dilaksanakan secara rutin dan berkala. Dengan catatan konsisten dan menjaga kerahasiaan jadwal tes urine," ujar Yoga Pratama, salah satu mantan pecandu asal Kotabumi yang kini bekerja sebagai Konselor Adiksi Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Bogor, Sabtu (12/12).
Mengingat maraknya peredaran dan tindak penyalahgunaan Narkotika dan zat adiktif. Ia menilai sudah sepantasnya Kabupaten tertua di Lampung tersebut memiliki panti rehabilitasi khusus para pengguna narkoba. Itu penting dilakukan bila melihat kondisi pengguna Narkoba di Lampung Utara yang memilik trend yang cenderung mengalami kenaikan.
"Tidak ada satu pun yang ingin menjadi pecandu. Dalam pemulihan pecandu, mereka butuh dukungan bukan hanya dari keluarga. Maka penting pemerintah setempat memikirkan soal itu," ujar pemuda kelahiran Kotabumi itu.
Senada disampaikan Yoga, salah satu Konselor adiksi lain asal Lampung Utara Yudi Saputra berpendapat. Dalam meminimalisir para penyalahguna narkoba bukan hanya mengedepankan program pemberantasan semata. Hal lain tak kalah penting yakni edukasi kepada masyarakat. Sebab salah satu komponen dimaksud memegang peranan penting.
"Sebab tempat yang layak untuk para pecandu bukanlah penjara. Melainkan mejalani perawatan di pusat rehabilitasi. Jadi kalau mau serius soal narkoba, semua harus saling dukung. Terutama dalam pendirian panti atau yayasan khusus korban narkoba," ujarnya.
Melihat fenomena ini, maka maka sangat wajar bila Pemerintah Lampung Utara memiliki Badan Narkotika Nasional Kabupaten sendiri. Dengan harapan hadirnya BNNK di Lampung Utara dapat memberikan kesimbangan penanganan masalah narkoba disana.
Terlebih saat ini pengguna narkoba sudah menyasar seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan semakin miris ketika masih saja ditemukannya pengguna narkoba yang tergolong anak dibawah umur.
"Bicara narkoba bicara kemanusiaan. Jadi kami harap jangan sampai tidak ada satu pun pusat rehabilitasi di Kotabumi. Jangan sebatas wacana. Kalau ada BNNK sendiri otomatis cukup membantu terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi soal penyalahgunaan Narkoba," pungkas Yudi.