Mahasiswa Unipa Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir di Kota Sorong

MAYBRAT - Mahasiswa Universitas Papua (Unipa) Manokwari menyambangi warga yang terdampak akibat bencana banjir di Kota Sorong, Papua Barat, sekaligus menyalurkan paket bantuan bahan pokok makanan (bapok) serta uang santunan kepada korban meninggal dunia maupun yang mengalami luka berat, Selasa (28/07).
Untuk bantuan bapok sendiri, sesuai data, ada sebanyak 150 paket yang dibagikan oleh mahasiswa kepada warga di 6 titik korban banjir, diantaranya kompleks mapura, kamnas, aitinyo, wihara, belakang kantor pos, dan kompleks rumah panggung. Sementara untuk korban meninggal dunia disantuni uang duka sebesar Rp2 juta dan Rp500 ribu untuk yang mengalami luka-luka.
"Jadi sesuai data kami, ada 150 paket bantuan berupa sembako, ada beberapa titik yang kami bagi yaitu, kompleks mapura, kamnas, aitinyo, wihara, belakang kantor pos, dan kompleks rumah panggung. Nah, kalau untuk korban meninggal dunia kami santuni uang duka Rp2 juta dan Rp500 ribu untuk yang mengalami luka-luka," ujar Mahasiswa Unipa, Edison Ijie.
Edison mengatakan, santunan tersebut dihasilkan dari hasil penggalangan dana di Manokwari yang terkumpul sebesar Rp35,4 juta.
Selaku mahasiswa Unipa, Edison mewakili teman-temanya kesempatan itu juga menyampaikan persaan duka yang mendalam, sekaligus juga mengajak pemerintah dan seluruh masyarakat untuk selalu giat menata lingkungan hidup kedepan.
"Kami atas nama mahasiswa Unipa Manokwari, turut berduka cita yang mendalam atas tragedi bencana alam yang terjadi di kota Sorong dan menelan korban jiwa serta harta benda, hal ini tentu mengganggu aspek kehidupan masyarakat, hari ini kami ada disini sebagai bentuk kepedulian kami," kata Edison
Persoalan banjir, menurut Edison, hal itu merupakan bencana alam yang tidak pernah diciptakan oleh siapapun, termasuk pemerintah, oleh karena itu, Dia berharap agar tidak boleh ada saling mempersalahkan, baik masyarakat maupun pemerintah setempat, tugas kita hanyalah bagaimana seharusnya resiko bencana ini bisa minimalisir
"Bencana alam ini tidak pernah diciptakan oleh siapapun, jadi saya berharap masyarakat dan pemerintah kota sorong jangan lagi saling mempersalahkan, tugas kita hanya bagaimana caranya kita meminimalisir ancaman bencana alam itu sendiri, biarlah peristiwa ini kita maknai sebagai pelajaran bagi kita semua," pungkasnya.
Aksi sosial yang diinisiasi oleh mahasiswa Unipa tersebut langsung menuai apresiasi dan ucapan terimakasih yang datang dari warga korban banjir. "Kami sampaikan apresiasi dan terimakasih sekali kepada adik-adik mahasiswa, karena walaupun kita masih berada dalam situasi corona, adik dorang masih tetap melakukan aksi sosial ini untuk membantu kami keluarga korban," ungkapan haru seorang warga korban banjir.