LMND Desak Gubernur Lampung Tertibkan Tambang Rakyat

LMND Desak Gubernur Lampung Tertibkan Tambang Rakyat
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG-Lampung memiliki cadangan kekayaan bumi yang cukup besar, khususnya dari sektor pertambangan rakyat. Namun, hingga kini potensi tersebut belum dikelola secara optimal dan justru rawan menimbulkan praktik ilegal serta eksploitasi yang merugikan masyarakat. 

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung meminta Gubernur Rahmat Mirzani Djausal melakukan penertiban tambang rakyat, agar sektor ini dapat menjadi prospek ekonomi nyata yang berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Dana Bagi Hasil (DBH).

“Perjuangan harus berpijak pada keberpihakan terhadap rakyat tertindas, baik perempuan, anak, maupun masyarakat kecil yang bergantung pada tambang rakyat,” tegas Ketua Wilayah LMND Lampung, Dinda Boru Napitu, saat menemui Gubernur Lampung.

LMND Lampung juga menilai bahwa pemerintah daerah, khususnya Gubernur, memiliki tanggung jawab politik untuk menjawab persoalan mendasar rakyat Lampung.

“Penertiban tambang rakyat bukan semata soal regulasi, melainkan bagian dari komitmen politik untuk menjadikan kekayaan bumi Lampung dikelola secara adil, transparan, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas, bukan oligarki ekonomi,” kata Dinda melalui keterangan tertulis, Jumat (12-9-2025).

Dalam pertemuan tersebut, Dinda juga menyampaikan bahwa LMND Lampung akan menggelar Seminar Nasional pada 28 September 2025. Seminar itu sekaligus menjadi ajang peluncuran program-program baru organisasi.

Fokus utama seminar ini adalah menyikapi problematika serius mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“LMND Lampung menegaskan bahwa persoalan ini tidak hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga mencerminkan persoalan struktural yang menuntut perubahan ideologis dalam memandang perempuan dan anak sebagai subjek yang harus dilindungi, bukan dieksploitasi,” ujar Dinda.

Isu kekerasan seksual dan ketidakadilan ekonomi dipandang sebagai konsekuensi langsung dari sistem kapitalisme yang menyingkirkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

LMND Lampung memandang Seminar Nasional dan agenda strategis lainnya sebagai wujud konsolidasi kader dan simpatisan untuk membangun kesadaran kolektif.

Dinda menegaskan, organisasi mahasiswa tidak boleh berhenti hanya pada kritik, tetapi harus menyodorkan program konkret yang menjawab kebutuhan rakyat.

“LMND Lampung menegaskan dirinya sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki orientasi jelas: ilmiah, demokratis, dan kerakyatan,” kata dia.