LKLH Dukung Bapedalda Sosialisasikan Pengelolaan Sampah ke Masyarakat Aceh Singkil

ACEH SINGKIL - Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) meminta Kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Aceh Singkil, Aceh, segera menyosialisasikan pengelolaan sampah ke masyarakat.
“Perilaku membuang sampah disembarangan tempat umumnya dipemukiman yang padat penduduk melatarbelakangi masalah ini. Banyak sampah berserakan di beberapa desa Kecamatan Gunungmeriah dianggap mulai meresahkan,” ungkap Rijal Manik selaku Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan di LKLH Aceh Singkil, Senin (22/03).
Menurutnya, hal itu akibat minimnya kesadaran masyarakat membuang sampah.
“Masih banyak warga membuang sampah di sejumlah titik di pinggir jalan dan banyaknya sampah menumpuk ditempat-tempat umum yang menimbulkan bau yang tidak sedap serta terindikasi sejumlah parit (drainase) tersumbat menyebabkan terjadinya banjir dadakan,” kata dia.
Permasalahannya, lanjut Rijal, dalam hal ini adalah apakah ada pengaruh sosialisasi pengelolaan sampah masyarakat terhadap perilaku membuang sampah yang begitu membahayakan lingkungan serta mempengaruhi kualitas kesehatan lingkungan, “Ya pastinya ada,” ungkap Rijal.
Rijal menegaskan, sosialisasi pengelolaan sampah masyarakat sangatlah penting, tujuannya untuk mengetahui pengaruh sosialisasi sebelum dan sesudah dalam perilaku masyarakat membuang sampah serta cara pengelolaannya yang bisa jadi pendapatan bagi daerah.
“Juga pemberdayaan masyarakat lokal itu sendiri bila perlu diterbitkan lagi sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan melalui peraturan desa (perdes) merujuk pada Qanun nomor 5 tahun 2002 tentang retribusi. Pembuangan sampah dalam kabupaten aceh singkil,yg tertuang di bab II pasal 2, pasal 3, pasal 4, pasal 5. Dan di bab III pasal 6, pasal 7,” ujarnya.
Adanya investigasi analisis disejumlah titik karena sejak beberapa tahun lalu sangat krisis program sosialisasi secara berlanjut dari Bapedalda Aceh Singkil sehingga masyarakat dengan mudah dan bersehaja membuang sampah rumah tangga disembarang tempat.
“Bila Bapedalda berperan aktif serta menggandeng seluruh elemen baik itu dari instansi lainnya juga lembaga yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat untuk mengentas persoalan sampah bisa teratasi jika dilakukan dengan teknik observasi, sosialisasi dan angket. Selanjutnya, pengolahan data perkecamatan yang diperoleh dianalisis dengan Hasil penelitian lapangan dan analisis data menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam perilaku membuang sampah Berarti ada pengaruh sosialisasi yang diberikan karena ada perbedaan nyata antara sebelum dan sesudah nantinya,” kata dia.
Dengan demikian yakinlah perubahan positif terhadap sosialisasi dan pembangunan titik pengumpulan sampah sementara yang diberikan pemerintah kepada masyarakat tentu akan menyadarkan masyarakat itu sendiri.
“Jika dilihat dari sisi kesehatan lingkungan adalah yang pertama meningkatkan kesadaran masyarakat, berkemajuan dan berkemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan yang bersih menuju aceh singkil yang bersih,” tutup Rijal.