Launching Petani Milenial, Ridwan Kamil: Tinggal di Desa Rejeki Kota

TASIKMALAYA - Dinas Kehutanan Jawa Barat melaunching Petani Milenial Madu Lebah di Kampung Pramuka dan Pasirjeungjing Desa Lengkongjaya, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (21/09).
Dalam acara itu, Kepala Dinas Kehutanan Epi Kustiawan melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahwa program petani milenial kehutanan komunitas lebah madu itu dapat berjalan dengan adanya kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak.
“Diantaranya opteker dan sekaligus afalis yaitu CV Fatah Ferina dan Bank Jabar Banten (BJB) yang memfasilitasi pembiayaan melalu skema Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata Epi.
Epi juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus pengelola Kampung Pramuka dan Pasirjeunjing yang telah bekerjasama dengan baik.
“Terimakasih atas kekompakanya untuk peserta yang lolos seleksi untuk komunitas kehutanan, saya sampaikan ada 2 jamur kayu 7 orang, lebah madu 3 orang, dan semuanya warga Jeungjing Cigalontang. Kemudian untuk komoditi jamur kayu direncanakan dilaunching pada 28 September 2021 di Kabupaten Sukabumi,” kata dia.
Ia juga menjelaskan, program kehutanan komoditi lebah madu itu merupakan rintisan awal terwujudnya model yang memiliki kekhasan semangat kaum milenial, pelestarian budaya lembur serta nilai-nilai kepramukaan.
Menurutnya, melalui program petani milenial kehutanan lebah madu ini secara kewilayahan, Kampung Pasirjeungjing akan menjadi kampung madu pramuka serta sebagai destinasi wisata.
Sementara, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda ) Mohammad Zen menyampaikan terimakasih yang luar biasa kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang saat bersamaan mengadiri acara tersebut secara virtual.
“Atas perhatian Gubernur Jabar dan seluruh jajaran ,mendapat perhatian yang luar biasa, Insyaallah memberikan maslahat yang lebih banyak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Khusunya di Kabupaten Tasikmalaya,” ucapnya.
Ade Sugianto juga menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi yang luar biasa dalam budidaya lebah madu, dimana perkembanganya menunjukan sangat signifikan.
“Saat ini jenis lebah madu yang dikembangkan di Kabupaten Tasikmilaya terdirindari Lebah Madu Serena dan Trigona, yang tersebar di 28 Kecamatan dengan jumlah produksi 161.65 Kg, jumlah madu lebah Serena kurang lebih 123.30 Kg, dan Lebah Madu Trigona sebanyak 38,35 Kg” jelas Ade.
Meski begitu, Ade mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, tidak boleh puas, karena era pasar saat ini dan masa akan datang, persaingan sangat ketat. Untuk itu diperlukan strategi khusus dengan cara meningkatkan budidaya sesuai yang telah ditentukan.
Di acara itu juga, Bupati Tasikmalaya menyatakan akan memfasilitasi melalui instansi yang berwenang, agar petani madu lebah tersebut, dapat lebih berkembang, baik secara kualitas maupun kuantitas agar mampu bersaing dipasar Nasional sehingga dapat jadi penggerak perekonomian di daerah.
Sementara, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyambut baik acara launhcing petani milenial madu lebah yang diselenggarakan oleh Dinas Perhutanan itu. Namun Ridwan Kamil juga mengingatkan kepada dinas terkait agar selalu mecari solusi lainya untuk meningkatkan jumlah petani milenial dan bukan hanya seremoni saja.
Emil menitipkan di klaster pangan baik Dinas Perkebunan, Pertanian,Peternakan dan Holtikultural agar terus memperkuat dan perbanyak jumlah petani milenial.
Ia juga mengingatkan jangan cuma seremonial saja, namun harus mencari solusi lainya agar jumlah pekerja milenial yang sudah bekerja menjadi 1000 orang bisa lebih banyak lagi.
“Sebagai wujud dari sebuah ekonomi baru yang terus kita galakan yaitu mengajak masyarakat Jabar untuk terus menggerakan ekonomi yang tahan dari pendemi yaitu ekonomi pangan,” ucap Ridwan Kamil.
Dia berharap peluncuran program tersebut bisa menguatkan semangat generasi pemuda anak cucu kita untuk kembali ke Desa, kewilayah-wilayah yang selama ini belum dianggap maksimal tentunya dengan dukungan dari Pemerintah, salah satunya adalah dukungan penguatan konsep ekonominya, finansial dan kepastian pembelianya, sehingga menguatkan ekonomi yang sedang kita kuatkan di Jabar dari muali pertanian, perikanan dan sekarng lebah madu.
“Konsep petani milanial adalah sebuah konsep yang harus didukung oleh semua pihak, kita tidak mau lagi melihat ada ketimpangan ekonomi bahwa jika ingin dapat rejeki yang besar lebih baik hijrah ke kota, kita harus buktikan paska COVID ini tinggal di desa tapi rejeki kota,” tutupnya.
Acara turut dihadiri oleh, Ketua Komisi II DPRD Jabar, Kadis Perkebunan, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kabiro Perekonomian, Dirut PT.Bank Jabar Daerah Pembangunan Jabar, Ceo Regional Jabar, Dirut PT Argo Jabar, Direktur Komersial dan UMKM BJB, Pimpinan Dimisi Kredit UMKM BJB, CV.Fatah Ferina, Ketua Pramuka Jabar.