Laporan Tokoh ke Pangdam Pangdam XVIII/Kasuari: Aifat Raya Sudah Kondusif

MAYBRAT – Kepala Distrik Aifat, Richard Saa, melaporkan saat ini Aifat Raya sudah kondusif pascatragedi penembakan 2020 dan 2022 silam. Kondisi tersebut disampaikannya saat bertatap muka dengan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, di Kumurkek, Minggu (5/6/2022),
Mewakili para tokoh, Richard Saa menyampaikan terima kasih kepada Pangdam serta seluruh jajaran TNI Polri yang telah memberikan jaminan keamanan maupun bantuan sosial baik untuk warga setempat maupun warga eksodus asal Aifat Timur Raya.
“Bahkan warga eksodus yang kini sedang mengungsi pun ingin segera pulang ke kampung mereka. Namun terkendala akses jembatan yang masih rusak, sehingga peran pemerintah bersama aparat keamanan sangat diharapkan,” ujarnya.
Saa juga menyampaikan, masyarakat sangat merasakan keberadaan TNI di wilayahnya. “Mereka sangat dekat dengan warga. Selalu berinteraksi dengan kami,” ungkapnya.
Terkait akses infrastruktur yang masih rusak, Saa berharap Pangdam melaporkannya ke Gubernur supaya diperhatikan.
Di tempat yang sama. Wakil Bupati, Markus Jitmau mengatakan, ada empat distrik yang warganya eksodus pascaperistiwa 2020 dan 2022 tersebut. Namun saat ini sebagian sudah kembali dan sebagian belum lantaran anak-anaknya masih mengikuti proses pendidikan di tempat pengungsian.
Sementara, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema menegaskan, kehidupan masyarakat secepatnya harus pulih kembali.
Menurut Pangdam, kondisi Maybrat secara umum sudah kondusif. Meski begitu kata dia, ada beberapa cacatan penting yang memang ia perlu seriusi kemudian ke pemerintah provinsi Papua Barat terkait nasib warga, terutama mereka yang berstatus sebagai warga eksodus.
"Kami prinsipnya membantu dengan cara apapun, yang penting mana yang terbaik dan masyarakat bisa kembali melangsungkan kehidupan bermasyarakat dengan aman, itu yang kita harapkan," kata Gabriel.
Kepada tokoh dan masyarakat Maybrat secara umum, Pangdam juga menitipkan prajuritnya, tidak hanya TNI tetapi juga Polri agar saling bahu membahu membangun kedamaian dan cinta kasih demi Maybrat yang aman dan damai di waktu yang akan datang.
Ia mengatakan, keberadaan unsur TNI Polri sudah menjadi instrumen hidup berbangsa dan bernegara dari sisi pertahanan dan keamanan, termasuk melindungi warga masyarakatnya. Pangdam juga merasa berterima kasih kepada masyarakat atas sinergitas bersama TNI Polri yang selama ini terjalin dengan baik di Maybrat.
"Jadi saya berterima sekali kepada pemerintah daerah Maybrat, kepala distrik dan kepala kampung yang selama keberadaan prajurit TNI maupun Polri disini, saya mendapat laporan bahkan mendengar sendiri disini bahwa selalu kolaborasi saling membantu, itu luar biasa dan saya terima kasih sekali untuk itu. Intinya keberadaan kita semua ini hanya untuk masyarakat, sebagai ujung tanduk dari negara dalam menjalankan program-program pemerintah, intinya kita selalu saling menginformasikan hal-hal apa lagi, sentuhan-sentuhan apa lagi yang menjadi kebutuhan masyarakat," tuntas Pangdam.
Pertemuan itu juga dihadiri Komandan Kasrem 181/Sorong Kolonel Arm Immer Hotma Partogi Butarbutar, Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Harry Ismail, Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle, Dansatgas Yonif Raider Khusus 136/TS, Letkol Inf Andi Ariyanto, Danramil Aifat, Letda Inf Gufron Banu Hidayat, Kapolsek Aifat, Ipda I Putu Adjustya Sandivtha, dan seluruh prajurit, digelar di Pos Satgas Yonif RK 136/TS.