Kreatif, Pemuda Aceh Singkil Sulap Hutan Mangrove Jadi Destinasi Wisata

Kreatif, Pemuda Aceh Singkil Sulap Hutan Mangrove Jadi Destinasi Wisata
Foto: Alfianda/monologis.id

ACEH SINGKIL - Sekelompok pemuda asal Kemukiman Gosong Telaga, Kecamatan Singkil Utara Aceh Singkil, Aceh berhasil mengubah hutan mangrove menjadi lokasi destinasi wisata.

Tempat wisata baru yang berhasil dikembangkan tersebut diberi nama Ekowisata Mangrove Pulo Tabek. Berada disisi sebelah Barat kawasan wisata Pantai Cemara Indah Gosong Telaga dan berjarak sekitar 600 meter dari pintu masuk.

Wandri, pemuda asal Gosong Telaga Selatan yang merupakan Ketua Kelompok Ekowisata Mangrove Pulo Tabek menceritakan kisah berdirinya objek wisata hutan mangrove yang mereka kelola sehingga mampu memikat hati para wisatawan baik dari wilayah Aceh Singkil maupun diluar daerah seperti Kota Subulussalam, Pakpak Bharat dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Awalnya sekitar pertengahan 2019 saya dan beberapa orang teman dari Kemukiman Gosong Telaga berinisiatif membangun sebuah taman yang berada di sekitar kawasan hutan mangrove, pada waktu itu namanya kita buat Pulo Tabek, tujuannya supaya kita bisa memanfaatkan potensi alam yang ada dan juga supaya para pengunjung tidak hanya bisa menikmati pinggiran pantai tetapi juga dapat menumbuhkan jiwa untuk melestarikan alam," terangnya, Kamis (04/02).

"Kemudian dengan bermodalkan keahlian bertukang, alat dan bahan kayu seadanya, alhamdulillah kita berhasil menyulap hutan mangrove menjadi sebuah ekowisata hutan mangrove Pulo Tabek" lanjut Wandri.

Wandri menambahkan, pada 2020 lalu Taman Mangrove Pulo Tabek di Desa Gosong Telaga Selatan, Kecamatan Singkil Utara ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah yaitu melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena terpilih sebagai Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) di Tanah Singkil.

"Alhamdulillah berkat bantuan dari KKP saat ini, Taman Mangrove Pulo Tabek telah dibangun berupa selasar (tracking) mangrove serta dilengkapi fasilitas 2 gazebo, menara pandang, lampu tenaga surya, loket masuk, toilet serta gapura sebagai landmark wisata  Taman Mangrove Pulo Tabek," ucapnya.

Sementara itu Basra, Seksi bidang promosi Kelompok Ekowisata Mangrove Pulo Tabek menyampaikan akan mengelola dengan baik dan akan memacu semangatnya untuk terus mengembangkan fasilitas yang diberikan KKP.

“Untuk harga tiket masuk bagi pengunjung kita kenakan Rp10 ribu per orang dan bagi yang ingin berkeliling di sekitar kawasan hutan mangrove maka akan kita kenakan tarif tambahan Rp5 ribu, maka sudah bisa menikmati keindahan alam di Taman Mangrove Pulo Tabek sambil berswafoto atau berselfie ria," ucapnya.

"Kepada semua pengunjung dan wisatawan yang sudah pernah berkunjung kami harapkan juga agar dapat menyebarluaskan informasi ini sekaligus mengajak sanak keluarga untuk berkunjung ke taman mangrove Pulo Tabek," tutupnya.