Kota Prabumulih Diusulkan Masuk Zona Merah Sebaran Covid-19

PALEMBANG-Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, yang berjarak sekitar 95 kilometer dari Kota Palembang, diusulkan masuk dalam zona merah penyebaran virus korona atau covid-19 karena virus dinilai bukan lagi berasal dari luar daerah, tetapi ditemukan penularan lokal.
"Dengan ditemukan penyebaran virus transmisi atau penularan lokal, maka kami mengusulkan agar Kota Prabumulih menjadi kawasan zona merah terpapar covid-19," kata Kepala Seksi Surveillance Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri, saat melakukan konfrensi pers, Kamis (02/04).
Menurut dia, sampai kini pihaknya masih memantau perkembangannya virus tersebut, jika memang cepat harus dilakukan tindakan secepatnya, untuk melakukan karantina daerah tersebut.
Namun, pihaknya memastikan hingga kini kondisi Kota Prabumulih sudah masuk pada fase zona merah meskipun masih dalam proses pengusulan sebagai upaya mengkaranti wilayah.
Yusri menjelaskan, untuk memutuskan karantina daerah tentu tergantung kepada pemimpin di daerah, apakah gubernur atau Walikota.
“Kebijakan akan diputuskan pejabat berwenang, pihaknya hanya menyampaika hasil temua petugas di lapangan dengann tentunya dibandingkan dengan kasus serupa di daerah lain,” ujar dia.
Sementara Jubir Satgas Covid-19 Sumsel, Dokter Zen Ahmad, mengatakan sampai 2 April ini, pihaknya telah menerima hasil uji spesimen dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI, sebanyak 11 orang dinyatakan positif covid-19, dimana dua diantaranya meninggal.
Ia menambahkan, empat pasien positif Covid-19 tersebut, diantaranya berasal dari Kota Prabumulih dan tiga diketahui transmisi lokal, satu yang telah meninggal merupakan pasien terpapar impor, dan seorang dari Palembang tetapi riwayatnya pernah bersama almarhum asal Prabumulih.
“Selain itu, juga terdapat pasien yang berasal dari Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir serta Kota Palembang, dengan usia mulai dari 20 tahun sampai 62 tahun da berkelamin perempuan dan laki-laki,” tambah dia.
Zen menyebutkan, sampai kini di Sumatera Selatan tercatat orang dengan pemantaua (ODP) sebanyak 1.307, 369 orang diantaranya selesai proses pemantauan, dan 938 orang masih dalam pemantauan.
“Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 36 orang, dimana 24 orang diantaranya sudah dipulangkan karena hasil uji spesimennya negatif, 12 orang masih dirawat,” kata dia.