Klaim Ekonomi Lampung Terbaik Di Sumatera itu 'Ngawur'
BANDAR LAMPUNG - Staf Ahli BPK RI bidang BUMN, BUMD dan Kekayaan Negara Novian Herodwijanto dalam Rapat Paripurna Bersama DPRD Provinsi Lampung dan Pemprov Lampung, Kamis (12/05/2022) memberikan penekanan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dinilai BPK RI gagal dalam menanggulangi kemiskinan di Lampung.
kegagalan tersebut terlihat dari tata cara kerja Pemprov Lampung yang belum sepenuhnya menyelaraskan upaya penanggulangan kemiskinan dengan kebijakan pemerintah pusat secara memadai.
Penilaian kinerja dari BPK RI kepada Pemprov Lampung tersebut mendapat tanggapan dari Arinal Djunaidi sebagai Gubernur lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membenarkan bahwa masih ada masyarakat miskin di 15 kabupaten/kota. Namun, meski begitu, Provinsi Lampung ekonominya terbaik di Sumatera.
"Izin staff ahli, Lampung sudah disampaikan bahwa ekonominya terbaik di Sumatera, tetapi memang masih ada masyarakat yang miskin di kabupaten," ujarnya seperti dikutip dari Jppn.com
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung itu menegaskan, adanya kemiskinan di kabupaten itu merupakan hak dan tanggung jawab bupati
Tanggapan dan Penjelasana Arinal Djunaidi Sebagai Gubernur Lampung ini mendapat respon kritis dari pengamat kebijakan Publik Nizwar Affandi.
Kepada Monologis.id Jumat (13/05/2022) Nizwar Affandi seraya bertanya “Tolong tanyakan ke Gubernur Arinal data mana yang beliau jadikan rujukan masih berani mengklaim ekonomi Lampung terbaik di Sumatera?”
Lebih lanjut affan Sapaan Akrab Nizwar Afandi menerangkan bahwa sebagai Gubernur kepala daerah, beliau adalah pejabat publik paling utama di Lampung, harus memberikan perilaku teladan kepada 9 juta rakyat yang dipimpinnya dan sekaligus wakil pemerintah pusat di daerah.
“Beliau Sebagai Gubernur Lampung, Jangan terus menerus membiasakan diri mengklaim sesuatu yang tidak memiliki basis data dan fakta” urainya.
Nizwar Yang juga pengurus DPP KSPSI yang diketuai Jumhur Hidayat itu, mengajak seluruh rakyat Lampung membuka data terkait kondisi Lampung dari BPS maupun BI soal indikator utama perekonomian Lampung.
“Data (BPS-BI) jelas bahwa dalam 9 Triwulan atau 27 bulan sejak Januari tahun 2020 hingga Maret tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi year on year Lampung jangankan menjadi yang terbaik, sekedar berada diatas rata-rata Sumatera dan Nasional pun tidak pernah bisa” paparnya
Demikian juga dengan data Share Kontribusi PDRB Lampung terhadap PDRB pulau Sumatera pada tahun 2022 ini kontribusinya menurun menjadi hanya 9,64%. Untuk pertama kalinya dalam catatan statistik BPS, Lampung berada di bawah 10%. Meskipun sebelumnya (Data Lama) Kontribusi PDRB Lampung terhadap Pulau sumatera tidak pernah dibawah 10%.
Berdasarkan data BPS provinsi sumatera utara terhadap Sumatera memberikan kontribusi tertinggi sebesar 23,37%, Sementara PDRB pulau Sumatera Terhadap PDRB Nasional berada pada kisaran 21,70%
Lebih Tegas Nizwar Affandi Menegaskan “bahwa Jika rujukan data saya ini keliru, saya berjanji tidak akan pernah lagi memberikan kritik terhadap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sampai akhir masa jabatannya”
Namun Affan meminta Gubernur Lampung, untuk ksatria menyatakan bahwa klaim ekonomi lampung terbaik di Sumatera adalah pepesan kosong, tidak berbasis data serta rujukannya kadaluarsa.
“Jika rujukan data saya ini benar, mohon Gubernur Arinal berbesar hati secara ksatria mengakui hal itu. Ternyata klaimnya bahwa ekonomi Lampung terbaik di Sumatera merupakan pepesan kosong karena tidak berbasis data dan atau karena data rujukannya sudah kadaluwarsa” Pungkasnya.