Kisah Warga Terpencil di Pesawaran, Tempuh Puluhan Kilo Jalan Ekstrem Ambil BPNT
PESAWARAN - Ketua DPD ormas Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kabupaten Pesawaran Rudi Sapari As dan Bendahara P.Tambunan turun langsung ke dusun Rawakijing Desa Sindanggarut, Kecamatan Waylima, Minggu (28/06), yang merupakan dusun terpencil di tengah area pesawahan yang ada di perbatasan antara Kabupaten Pesawaran dan Pringsewu, Lampung.
Tiba di dusun tersebut, Rudi dan Tambunan singgah ke sebuah rumah didekat jembatan sungai penghubung Desa Ambarawa. Di rumah papan yang kondisinya memprihatinkan, tinggal Nenek Sudinah bersama anak dan cucunya.
Saat ditanya apakah Nenek Sudinah menerima bantuan pemerintah? Dia menjawab, Iya. Mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT) dari pemerintah.
Rudi dan tambunan lalu berkunjung ke rumah warga lainnya, Nanik.
Dari kedua warga tersebut diperoleh informasi, Dusun Rawakijing dihuni oleh 100 lebih kepala keluarga (KK). Namun yang mendapatkan bantuan BPNT hanya 50 KK.
Untuk mengambil BPNT ke desa induk Sindang Garut, para keluarga penerima manfaat (KPM) Dusun Rawakijing menempuh jarak puluhan kilometer dengan medan yang ekstrem. Apalagi jika hujan turun, kondisinya sangatlah memprihatinkan.
“Warga berharap, pemerintah terkait menyiapkan E-warung dan agen ATM mini di dusun mereka untuk mempersingkat jarak dan waktu saat pengambilan,” kata Rudi menyampaikan.
Selain itu, warga juga berharap jalan penghubung menuju Ambarawa di perbaiki agar memudahkan akses warga Rawakijing sehingga roda perekonomian lancar.
“Kami dari DPD Ormas GML Pesawaran berharap pihak terkait agar segera mengadakan sesuai apa yang diharapkan warga dusun Rawakijing. Saya akan kordinasi kepada Kepala Desa Sindanggarut selaku yang punya wilayah dan pihak terkait lainnya,” kata Rudi.