Ketum PRIMA: Seni Harus Menggerakkan Rakyat Lawan Oligarki

JAKARTA - Seni dan budaya harus mampu menggerakkan masyarakat dalam menghadapi oligarki. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono di forum Kongres II Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER), pada Sabtu (28/08) kemarin.
Agus Jabo menegaskan harapannya agar seni dan budaya mampu membangkitkan semangat, memberikan gagasan besar, dan mampu menggerakkan masyarakat di dalam menghadapi oligarki agar rakyat biasa memiliki daulat, memiliki hak membangun demokrasi yang menjadi alat perjuangan untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
“Ayo terus berkarya agar Indonesia menjadi negeri yang berdikari, menjadi bangsa yang berdaulat, bangsa yang demokratis, bangsa yang maju, bangsa yang adil dan makmur, sehingga bangsa Indonesia bisa memiliki kontribusi besar terhadap perdamaian umat manusia di dunia,” ajak Agus Jabo.
Jabo juga menyinggung bahwa seni budaya telah memberi inspirasi, selalu mampu membongkar kebuntuan-kebuntuan keadaan. Dia memberi contoh bagaimana peran para pekerja seni budaya mampu mengeluarkan eropa dari jaman kegelapan menuju jaman modern.
“Dimana saat itu banyak seniman melahirkan karya-karya besar, seperti seni lukis, seni sastra, maupun musik. Seperti musik Renaisans dan musik Barok yang mampu mengeluarkan eropa dari jaman kegelapan menuju zaman modern,” kata dia.
Jabo juga memberi contoh di dalam negeri, dimana kesenian memberi kontribusi besar dalam perubahan, mulai dari pergerakan kemerdekaan Indonesia (banyak lagu-lagu, juga karya seni lukis, mural, grafiti action yang sangat progresif-revolusioner), sampai tahun 1998 juga banyak tercipta karya-karya besar, seperti lagu Darah Juang yang hingga sekarang selalu menemani kita dalam setiap langkah perjuangan.
Jabo berharap Konges Jaker ini bisa menghasilkan rumusan-rumusan besar, konsep-konsep besar, gagasan-gagasan besar yang bisa jadi panduan menuju terang, memberi semangat.
Diketahui, Kongres II Jaker berlangsung 28 dan 29 Agustus 2021 yang diadakan secara virtual serta diikuti 21 Propinsi 52 kota/kabupaten ze-Indonesia. Mengusung tema: “Perkuat Kepribadian dalam Budaya, Bangun – Gabung Bersama Partai Alternatif”
Kongres tersebut menghadirkan para nara sumber berkompeten; Dominggus Oktavianus, Sekretaris Jendral Partai Rakyat Adil Makmur (Proposal Politik PRIMA), Nuraini Hilir, Tenaga Ahli Kedeputian 2 Kantor Staf Presiden (Situasi Nasional Selama Pandemi Dalam Tinjauan Kebudayaan), Idaman Andarsamoko, Anggota Wikimedia Indonesia (Kebudayaan Di Hadapan Apokaliptika Tak Kasat Mata), Hegel Terome, Pemerhati Sosial (Menuju Mimpi Indonesia), AJ Susmana, Penulis Novel Menghadang Kubilai Khan (Peran Kebudayaan dan Langkah Kongkrit Menuju 2024).