Ketersediaan Oksigen di RSUD A Yani Metro Masih Mencukupi

Ketersediaan Oksigen di RSUD A Yani Metro Masih Mencukupi
Foto: Zainal Arifin/monologis.id

METRO - Dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyebaran COVID-19, Wali Kota Metro Wahdi Sirajudin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap seluruh Puskesmas, Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan (Dinkes) secara virtual dari Guest House Rumah Dinas Wali Kota, Senin (27/09).

"Sebagai tenaga kesehatan kita harus cepat dan tanggap terhadap akar permasalahan dengan menentukan prioritas, langkah penyelesaian masalah, serta pokok pikiran yang sesuai. Untuk itu Dinkes harus berimprovisasi dengan Puskesmas, guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," ujar Wahdi.

Wahdi menyampaikan, bahwa RSUD A Yani merupakan rumah sakit rujukan. Artinya, ke depan juga bisa menyelenggarakan klinik yang bisa berpraktik tidak hanya di jam kerja.

“Banyak sekali potensi yang harus dikembangkan di RSUD A Yani, dan saya sampaikan, dimanapun kalian berada saya bersama wakil Wali Kota dan jajaran mempertimbangkan apa yang telah disampaikan oleh Direksi, baik SDM maupun pembangunan yang ada di Rumah Sakit A Yani,” terangnya.

Wahdi juga menjelaskan kita harus membangun image masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Semakin banyak aplikasi-aplikasi inovasi yang di kembangkan oleh rumah sakit pemerintah yang mengutamakan pelayanan cepat, mudah dan murah. Efisien anggaran, kedisiplinan dan kepastian waktu serta meminimalkan penggunaan kertas merupakan manfaat lain yang didapatkan.

“Perlunya alur pelayanan kesehatan yang semakin dipersingkat dan dimudahkan. Diawali dari pelayanan pasien di loket pendaftaran dengan menerapkan aplikasi android, pelayanan di poliklinik lebih awal dan terdokumentasi dalam sistem komputer, percepatan klaim BPJS dan asuransi lain, serta semuanya telah di lingkage dengan pelayanan penunjang (laboratorium, radiologi dan farmasi). Arus pelayanan pasien semakin cepat serta mengurangi penumpukan pasien karena menunggu jadwal pelayanan,” tandasya.

Dalam kesempatan itu, wakil Wali Kota Metro juga mengingatkan adanya beberapa hal yang harus diingat mengenai RSUD A Yani diantaranya, rumah sakit harus bersih bukan hanya lingkungan rumah sakit, melainkan kebersihan dari segala aspek.

Pelayanan cepat, hal ini menjadi ukuran karena RSUD A Yani menjadi rumah sakit rujukan, semua harus berjalan sesuai SOP.

“Rumah sakit Ahmad Yani tidak boleh  menyulitkan pelayanan, maupun perawatan kepada pasien. Dan Rumah Sakit A Yani harus menjadi titik perawatan kesehatan bagi warga Kota Metro,” pungkasnya.

Sementara itu, menanggapi pernyataan wakil Wali Kota, dr Fitri Agustina Plt Direktur Rumah Sakit A Yani menyampaikan, bahwa Rumah Sakit A Yani sudah melakukan pelayan yang sangat cepat untuk masyarakat, dan tidak hanya itu, bahwa pelayanan di Rumah Sakit A Yani juga sudah menggunakan sistem elektronik.

“Alhamdulillah, pelayanan di Rumah Sakit Ahmad Yani sudah melayani masyarakat sesuai standar SOP, dan tidak hanya itu saja Rumah Sakit Ahmad Yani juga sudah melayani pendaftaran pasien dengan sistem Pelayanan Elektronik,” jelasnya.

Dalam acara tersebut, dr Fitri juga melaporkan bahwasannya pengurangan pasien COVID-19 di RSUD A Yani sangat signifikan.

Untuk itu, berkaitan dengan oksigen kata dr Fitri Pemerintah Kota Metro tidak perlu mengkhawatirkan, karena ketersediaan oksigen di Rumah Sakit, sangat memadai dan mencukupi, "Jadi tidak perlu khawatir, karena ketersediaan ogsigen di RSUD A Yani masih cukup untuk saat ini," pungkasnya.