Kerajaan Paksi Pak Sekala Berak Kepaksian Pernong Angkon Muakhi Ketua DPD RI

Kerajaan Paksi Pak Sekala Berak Kepaksian Pernong Angkon Muakhi Ketua DPD RI
Foto: Istimewa

LAMPUNG BARAT– Kerajaan adat Paksi Pak Sekala Berak Kepaksian Pernong menggelar acara angkon muakhi dengan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti di gedung dalom Kepaksian Pernong, Pekon Balak Kecamatan Batubrak, Lampung Barat, Senin (06/09).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Majelis Kerajaan Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Wakil Bupati Lampung Barat Mad Hasnurin, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Gurti Komarawati dan Sultan Sekala Brak yang dipertuan ke-23 Edward Syah Pernong.

Kehadiran para petinggi MKAN tersebut untuk mempererat silaturahmi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat dalam membangun kesejahteraan masyarakat yang lebih baik di masa mendatang.

Wakil Bupati Lampung Barat Mad Hasnurin mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir di gedung dalom Kepaksian Pernong.

”Kami atas nama masyarakat dan Pemkab Lampung Barat mengucapkan selamat datang di Bumi Sekala Brak, Negeri Para Saibathin, surganya penikmat kopi, negeri berbudaya dan penuh kenangan,” katanya.

Dia juga menyampaikan, adat istiadat adalah serangkaian tingkah laku yang melembaga dan mentradisi dalam masyarakat yang berfungsi mewujudkan nilai sosial budaya ke dalam kehidupan sehari-hari.

”Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi oleh sebab itu, budaya sangat penting dan wajib dilestarikan serta dijaga agar diwariskan sampai ke anak cucu kita,” tambahnya.

Dirinya menceritakan, salah satu kebudayaan Kabupaten Lampung Barat yakni Festival Sekala Brak, festival ini rutin diadakan setiap tahunnya merupakan parade kebudayaan yang mengangkat kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki Lampung.

Selain itu perhelatan ini juga menjadi ajang promosi potensi pariwisata yang dimiliki setiap Kabupaten dan Kota yang ada dilampung, namun, sejak pandemi COVID-19 festival Sekala Brak ditiadakan hal ini demi mencegah penyebaran COVID-19. Budaya itu sendiri terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni dan budaya bersifat kompleks, abstrak serta luas.

Seperti halnya dalam adat istiadat masyarakat Lampung Barat yakni kata muakhi berasal dari kata puakhi, artinya saudara kandung, dan saudara sepupu dari pihak bapak maupun ibu, muakhi berarti persaudaraan dalam hubungan bertetangga, selain itu juga ‘kemuakhian’ yaitu sistem persaudaraan antar marga dan minak muakhi berarti lingkungan persaudaraan.

“Ditengah-tengah kehidupan yang dinamis, tanpa disadari perkembangan adat istiadat selalu mengiringi, melalui seangkonan (pengangkatan), bukan semata-mata mengangkat persaudaraan dan pemberian gelar, akan tetapi untuk mencegah budaya asing yang akan mengganti budaya nusantara,” kata Mad Hasnurin.

Dengan semangat seangkonan muakhi ini bisa membawa perubahan yang akan dilakukan generasi muda, guna menjaga keberlangsungan adat istiadat secara terus menerus melekat pada kehidupan bermayarakat.

“Kerajaan adat paksipak Sekala Brak terdiri empat paksi yang masing-masing dipimpin seorang sultan, masing-masing paksi itu adalah paksi buay pernong, paksi buay belenguh, paksi buay bejalan diway dan paksi buay nyerupa,” katanya.

Sementara Sekjen MAKN Yani WSS Kuswodidjoyo mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi salah satu keluarga didalam Kerajaan Kepaksian Pernong.

“Ini adalah amanah yang harus saya jaga sebaik-baiknya karena saya yakin di dalam amanah ini akan saya pertanggung jawabkan mewujudkan kerajaan Nusantara menjadi sejahtera,” ungkapnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan lencana kerajaan dan penyerahan piagam adat oleh Sultan Sekala Brak yang dipertuan ke-23 Edward Syah Pernong kepada Yani WSS Kuswodidjoyo.