Kemenag Tulangbawang Barat Siapkan 3 Skenario Pelaksanaan Haji 2020

TULANGBAWANG BARAT - Ganasnya wabah coronavirus disease (COVID-19) di berbagai belahan dunia, mengancam pembatalan calon jemaah haji (CJH) Indonesia tahun ini.
Menyikapi kondisi ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan tiga skenario, serta beberapa perubahan dalam mekanisme haji lainnya.
Nuning Herwiyati, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung menjelaskan, dari hasil diskusi jagong haji dan umrah melalui daring aplikasi Zoom, Jumat (10/04) lalu, telah membahas beberapa hal dalam menangani haji tahun ini.
"Untuk pelayanan haji dan umrah di Kantor Kemenag tetap berjalan, namun tetap ada pembatasan mengingat COVID-19. Kemudian untuk mekanisme pembayaran pula ada perubahan, Dirjen Penyelenggaraan Haji Umroh Kemenag RI sudah membuat edaran terkait Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH), yang mengimbau kepada jemaah haji yang ingin melunasi biaya hajinya melalui mekanisme non teller, dan perpanjangan masa pelunasan sejak 19 Maret hingga 20 Mei," katanya kepada monologis.id, Rabu (15/04).
Lanjut dia, terkait keberangkatan haji, pemerintah pusat dalam hal ini Kemenag telah menyiapkan tiga skenario yakni, pertama adalah penyelenggaraan haji dilakukan seperti biasa, skenario ini hanya dilakukan jika pandemi korona sudah menurun dan Arab Saudi menyatakan siap kembali menggelar haji. Sementara skenario kedua, haji diselenggarakan dengan penerapan social distancing, dengan cara ini maka akan ada pembatasan atau pengurangan kuota hingga 50 persen.
"Untuk skenario ketiga adalah pembatalan. Skenario ini akan fokus pada kemungkinan Indonesia tidak bisa mengirim jemaah haji 2020, yang kemungkinan dikarenakan kebijakan Arab Saudi atau dengan alasan keselamatan dan keamanan," terangnya.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan pelayanan ibadah umrah hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan itu menyusul pandemi virus korona atau COVID-19. Untuk jemaah haji asal Tubaba tahun ini jika full berangkat sebanyak 17enam CJH yang telah lulus tes kesehatan.
"Hingga kini, Kemenag masih terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah Haji 1441 Hijriah/2020 Masehi. Hal itu dilakukan karena belum ada pengumuman resmi pembatalan penyelenggaraan haji oleh Pemerintah Arab Saudi," imbuhnya.