Kemen PUPR Realisasikan Pekerjaan Padat Karya di Lampung Pada Masa Pandemi

LAMPUNG TENGAH - Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Direktorat Jendral Bina Marga, Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) I dan II Provinsi Lampung, telah menggiatkan paket pekerjaan padat karya.
Di masa pandemi COVID-19 ini paket pekerjaan tersebut menitikberatkan pada pemberdayaan pekerja lokal di sekitar lokasi kegiatan.
“Paket Pekerjaan 2.4 yang melingkupi pekerjaan padat karya, pengendalian tanaman,pembuatan drainase dan pemeliharaan kinerja jembatan untuk wilayah Lampung Tengah, Lampung Utara, sebagian Lampung Barat dan Waykanan. Juga paket pekerjaan 1.1 untuk wilayah Kabupaten Tulangbawang dan Mesuji,” kata pengawas pekerjaan dari pihak PPK paket 2.4, Iwan, Rabu (14/04).
Menurutnya, pekerjaan ini diinsiasi langsung Kementrian PUPR.
“Dalam melaksanakan pekerjaan ini telah mengadopsi pemakaian pekerja loKal disekitar wilayah kerja masing masing dari kegiatan pekerjaan itu. Hal ini tidak terlepas dari arahan teknis dari pihak kemenPUPR dalam hal ini Direktorat Jendral Bina marga,SNVT I dan II Provinsi Lampung agar memberdayakan pekerja lokal serta bahkan pengadaan material lokal,” kata Iwan.
Namun, pengawas tetap melakukan pengawasan pekerjaan agar kualitas proses dan hasil dari pekerjaan tersebut tidak menyalahi aturan yang ada.
Iwan berujar, dalam masa pandemi ini, paket kegiatan yang ada di Kemen PUPR lebih mengedepakan pekerjaan padat karya dengan mempekerjakan tenaga lokal agar ada stimulus ekonomi bagi masyarakat sekitar dan bisa dirasakan langsung.
“Namun dari kami disisi pengawasan proses dan kualitas hasil kerja dari pelaksana di lapangan dilakukan sesuai prosedur yang ada di kemen PUPR,” tambahnya.
Di dua wilayah kerja tersebut, Iwan menyebut berdasarkan perhitungan tim, bahwa total pekerja lokal dalam skema padat karya ini berjumlah sekitar 500 orang, dengan spesifikasi jenis pekerjaan yang beragam.
Senada diungkapkan Andika dari PPK Paket 1.1 yang membawahi wilayah kerja paket padat karya di Kabupaten Mesuji dan Tulangbawang.
Sementara, Wagianto, salah seorang pekerja lokal yang terlibat dalam kegiatan pekerjaan tersebut mengaku senang bisa dilibatkan dalam pekerjaan itu, “Kami bisa menyambung hidup yang lagi tidak bagus, akibat pandemi seperti ini,” ungkapnya.
Dia berharap, Kemen PUPR dan pelaksana kegiatan bisa terus mengadakan jenis pekerjaan seperti ini.