Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pendidikan Anak Korban Pembunuhan di Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH - Sepekan pasca-meninggalnya Margiyati (30) korban pembunuhan yang ditemukan di perkebunan singkong Dusun 2 Kampung Donoarum, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah, keluarga korban berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah terhadap pendidikan anak korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Tarman (33), suami korban berharap adanya kepedulian, baik dari pemerintah kampung, sekolah, maupun pemerintah kabupaten untuk kelanjutan pendidikan buah hatinya.
"Ya, kalau bisa sih saya sangat berharap adanya perhatian khususnya untuk pendidikan anak saya kedepan. Kami ini warga tidak mampu mas," keluhnya, Jumat (03/12)
Untuk sementara dia terpaksa meitipkan anaknya ke keluarga almarhumah, karena dirinya harus kembali bekerja di Mesuji.
Tarman juga meminta para pelaku di hukum seberat-beratnya. Dirinya masih tidak dapat menerima atas musibah yang menimpa istrinya itu. Akibat peristiwa itu, dirinya harus bapak sekaligus ibu bagi buah hatinya.
"Saya berharap pihak Kepolisian dapat memberikan ganjaran hukuman yang seberat-beratnya kepada para pelaku," harap Tarman.
Parmi (40) kakak korban menjelaskan, selama ini tidak ada bantuan yang diberikan, baik itu dari pemerintah daerah, maupun bantuan dari pemerintah pusat, seperti PKH, BTNP, maupun bantuan lainnya. Bahkan pascaterjadinya musibah tersebut.
"Tepat pada malam ini kita pihak keluarga menggelar 7 hari kematian almarhumah, tidak ada satupun pihak dari pemerintah kampung yang datang. Kami sangat berharap dengan keadaan kami seperti ini, mbok ya ada perhatian terhadap kami, selama ini kami belum perbah mendapatkan apa pun bentuk bantuan dari Pemerintah," keluh Parmi.