Kekerasan Seksual: Tak Ada Ruang Aman Bagi Perempuan

Kekerasan Seksual: Tak Ada Ruang Aman Bagi Perempuan
Foto: Istimewa

BANDARLAMPUNG - Maraknya kasus kekerasan seksual yang terungkap belakangan ini, membuktikan tidak ada lagi ruang aman bagi perempuan, bahkan laki-laki.

"Tidak ada ruang aman bagi siapapun, baik perempuan maupun laki-laki, di rumah maupun di ruang publik. Semua berpotensi menjadi korban dan juga pelaku kekerasan," kata Koordinator Aliansi Laki-Laki Baru Wilayah Lampung, Sofiyan Hd saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Nasional. Webinar itu bertajuk “Dialog iGeneration: Peran Media Dalam Perangi Tindakan Kekerasan Seksual Di Lingkungan Kampus“ yang diselenggarakan oleh Komunitas MataPena secara virtual via Zoom Meeting, Sabtu (11/12).

Sofiyan mengatakan ketika laki-laki dilekatkan sebagai orang yang kuat oleh kontruksi yang dibentuk masyarakat, maka bagaimana laki-laki itu bisa melindungi dan mengayomi perempuan dan anak. Dan yang menjadi persoalan dimasyarakat kita adalah kita di didik dengan pola asuh yang patriarki. Pola asuh yang menganggap laki-laki adalah superior dan perempuan adalah inferior.

Sofiyan juga menambahkan terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus disebabkan oleh adanya ketimpangan kuasa. "Ketika dosen mengatakan sesuatu kepada mahasiswanya, maka akan nurut, karena adanya ketimpangan kuasa di sana. Berbeda dengan dosen yang menyatakan dirinya setara dengan mahasiswa, maka perilakunya akan berbeda," terangnya.

"Saya sepakat kalau kemudian banyak diskusi tentang gender, tentang keadilan dan kesetaraan melibatkan laki-laki. Karena ketika kita berbicara tentang gender dan kesetaraan tidak melulu tentang perempuan, tapi juga laki-laki," ujar Sofiyan.